bakabar.com, MARABAHAN – Kendati sekolah belum kembali memberlakukan pembelajaran tatap muka, Ismayanti dan Ida Lestari tetap bergegas menuju ke SMPN 8 Tamban, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kamis (3/9) pagi.
Kedatangan mereka memang bukan untuk kembali belajar di sekolah. Anak-anak dari Desa Jelapat itu datang untuk menerima bantuan sepeda.
Bantuan diberikan sekolah kepada siswa-siswi baru dari keluarga kurang mampu.
Ini merupakan bantuan kedua, setelah sebelumnya di awal tahun ajaran 2018/2019.
Begitu bantuan diterima, Ismayanti pun senang bukan kepalang. Selain diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Batola, H Sumarji, dara berusia 13 tahun tersebut belum memiliki sepeda.
“Selama belum dipakai untuk pergi ke sekolah, saya tidak jalan kaki lagi mendatangi rumah teman untuk mengerjakan tugas-tugas online. Kebetulan saya belum punya ponsel android,” cetus Ismayanti.
Sementara Ida sebenarnya masih memiliki sepeda. Namun sepeda tersebut sudah dijangkiti sejumlah masalah.
“Sembari kerja kelompok di rumah teman, sepeda bantuan ini akan dipergunakan untuk membantu orang tua di sawah,” jelas Ida.
Total 12 sepeda yang diserahkan kepada siswa-siswi baru, termasuk Ismayanti dan Ida. Terdiri dari 6 sepeda baru dan 6 sepeda setengah pakai.
“Alhamdulillah kami memperoleh rezeki, sehingga secara swadaya bisa menyediakan 5 sepeda baru dan 6 sepeda setengah pakai,” ungkap Wawan Setiawan, Kepala Sekolah SMPN 8 Tamban.
“Sementara 1 sepeda baru lagi merupakan bantuan dari Kepala Disdik Batola, sehingga total terdapat 12 sepeda,” sambungnya.
Sementara setahun sebelumnya, dibagikan 15 sepeda setengah pakai yang terdiri dari 3 sepeda baru dan 12 unit setengah pakai. Anggaran pembelian diperoleh dari donatur, termasuk bantuan Kepala Disdik Batola.
“Kami berharap bantuan tersebut dimanfaatkan siswa untuk hal-hal positif, kendati pembelajaran tatap muka belum diperbolehkan,” tandas Wawan.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin