Nasional

Badrun & Loundri, Film Satir Gimmick Politik Berlatar Kalsel

Badrun & Loundri, adalah sebuah film drama satir terhadap gimik perpolitikan dalam negeri yang disutradarai oleh Garin Nugroho.

Featured-Image
Proses syuting film Badrun & Loundri yang mengambil setting lokasi pinggiran sungai di Banjarmasin. Foto: Forum Sineas Banua

bakabar.com, BANJARMASIN - Satu lagi film berlatar belakang Kalimantan Selatan. Berjudul Badrun & Loundri, film yang disutradarai Garin Nugroho ini bergenre drama satir yang menyoroti gimmick perpolitikan dalam negeri.

Badrun & Loundri diproduksi Jogja Film Academy (JFA) yang bekerjasama dengan KlikFilm, Garin Workshop dan Forum Sineas Banua (FSB).

Selain dibintangi Arswendy Beningswara Nasution sebagai Badrun, Shenina Cinnamon, dan Erick Estrada, juga terlibat beberapa aktor dan aktris Kalsel.

Di antaranya Arsyad Indradi, Elma Istiana, Yulian Manan, Irwan Budiman, Rina Obby (Acil Imas), Istiqomah Nuzula, Ahmad Yamani, dan Ahmad Yudi Galih. 

Tidak hanya pemain, hampir semua awak produksi melibatkan kru dari Banjarmasin.

Adapun keterlibatan FSB dalam produksi Badrun & Loundri didasari hasil workshop yang dilaksanakan Garin Nugroho dan Arswendy Beningsawa.

Dalam rangkaian workshop tersebut, FSB diajak membuat tim penulisan naskah dengan cerita berlatar peristiwa yang dekat dan terjadi di Kalsel.

“Gagasan film ini dibuat berdasarkan peristiwa yang dekat dengan pengalaman warga, lalu dirangkai satu persatu untuk mendapatkan gambaran besar," ungkap Garin dalam wawancara di Jogja Asian-NETPAC Film Festival. 

Film Badrun & Loundri sendiri sekilas tampak begitu sederhana, karena tidak memakan biaya produksi yang begitu besar. Namun demikian, visual yang diperlihatkan bisa menyihir penonton. Salah satunya adegan long take pemandangan Banjarmasin yang dipenuhi air. 

Sedangkan cerita yang ditawarkan cukup menarik dan menyindir. Lewat film tersebut, Garin seperti ingin menyenggol situasi menjelang Pemilu 2024.

Memang Badrun & Loundri tidak sekeras Daun di Atas Bantal (1998). Penyebabnya  dikemas dengan pendekatan yang lebih ringan, sehingga menyerupai Rindu Kami Padamu (2004).

Film Badrun & Loundri sudah diluncurkan di Jakarta World Cinema Week dan Jogja Asian-NETPAC Film Festival (JAFF). Selanjutnya film ini akan ditayangkan di Layar Film Banjar (LFB) 2023, Sabtu (16/12) malam di Banjarmasin Creative Hub.

LFB 2023 adalah sebuah perayaan untuk sineas Kalsel yang menampilkan karya-karya film pelajar dan umum baik film panjang, pendek, video klip, dan dokumenter. 

Selain Badrun & Loundri, LFB 2023 Banjarmasin Creative Hub juga memutar Saranjana Kota Ghaib.

Editor


Komentar
Banner
Banner