bakabar.com, JAKARTA – Marah adalah salah satu sifat manusiawi yang dimiliki setiap orang. Perasaan tersebut akan timbul jika mengalami sesuatu yang tidak disukai. Namun ternyata perasaan tersebut akan merugikan diri sendiri dan juga orang lain.
“Saat orang marah, maka ia tidak mengindahkan akal sehat, dan merugikan bagi dirinya atau orang lain,” ujar Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani), Ustaz Ainul Yaqin seperti dikutip bakabar.com dari Okezone, Kamis (20/2).
Ustaz Ainul menjelaskan, menahan amarah alias belajar lebih bersabar adalah perbuatan baik. Allah SWT juga sangat menyukai orang-orang yang menahan amarah.
Dijelaskan juga dalam Surat Al Imran ayat 134, Allah berfirman,
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran: 134).
“Ingatlah bahwa kebaikan kita menahan amarah adalah ibadah dan berpahala besar,” ucapnya.
Agar tidak menjadi orang yang pemarah, sebagai umat Islam tentunya harus memperbanyak istighfar untuk selalu mengingat Allah. Selain itu, ada doa khusus supaya tidak larut dalam perasaan tersebut, yaitu:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ ، وَأَذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِيْ ، وَأَجِرْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ
Artinya : “Ya Allah, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan.”
Di dalam salah satu riwayat hadist juga menjelaskan tentang pentingnya menahan amarah, Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قادرٌ على أنْ يُنفذهُ دعاهُ اللَّهُ سبحانهُ وتعالى على رءوس الخَلائِقِ يَوْمَ القيامةِ حتَّى يُخيرهُ مِنَ الحورِ العين ما شاءَ
Artinya: “Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki.” (HR. Abu Daud).(Ozm)
Baca Juga: Imam Ghazali Ingatkan Pentingnya Fokus Saat Shalat
Baca Juga: 5 Adab Bercanda Versi Islam
Editor: Aprianoor