Tak Berkategori

Awal Pekan, Rupiah Menguat ke Rp14.265 per Dolar AS

apahabar.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.265 per dolar AS pada perdagangan pasar…

Featured-Image
Ilustrasi rupiah dan dolar AS. Foto-Istimewa

bakabar.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.265 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (7/6) sore.

Melansir CNN Indonesia, posisi tersebut menguat 0,21 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya pada level Rp14.295 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.271 per dolar AS, atau menguat dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.316 per dolar AS.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau perkasa terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh yen Jepang naik 0,06 persen, dolar Singapura menguat 0,05 persen, dolar Taiwan naik 0,01 persen, won Korea Selatan bertambah 0,32 persen, peso Filipina menguat 0,17 persen, dan rupee India naik 0,21 persen.

Sedangkan, ringgit Malaysia turun 0,09 persen, bath Thailand koreksi 0,13 persen, dan yuan China stagnan.

Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju keok di hadapan dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris turun 0,22 persen, dolar Kanada melemah 0,08 persen, dan franc Swiss berkurang 0,04 persen. Namun, dolar Australia berhasil menguat 0,08 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan penguatan rupiah ditopang oleh meredanya kekhawatiran pasar pada potensi inflasi AS yang tinggi. Pasalnya, data tenaga kerja AS dari sektor non pertanian (non farm payrolls) periode Mei 2021 naik 559 ribu masih berada di bawah ekspektasi pasar, yaitu meningkat 650 ribu.

Meskipun, angkanya lebih tinggi dari April 2021 yakni 278 ribu.

“Angka yang lebih rendah dari perkiraan meredakan kekhawatiran investor tentang potensi inflasi yang tidak terkendali dan kenaikan suku bunga yang lebih awal dari perkiraan,” ujarnya dalam riset resmi.

Selanjutnya, fokus investor adalah angka indeks harga konsumen (CPI) AS yang akan dirilis akhir pekan ini. Angka-angka tersebut dapat mempengaruhi langkah bank sentral AS, Fed selanjutnya.

Dari dalam negeri, pelaku pasar masih menunggu rilis cadangan devisa (cadev) periode akhir Mei 2021 pada Selasa (8/6) pagi. Sejumlah analis memperkirakan angka cadangan devisa Mei meningkat menjadi US$140 miliar.

Sebelumnya, BI melaporkan angka cadangan devisa per akhir April 2021 sebesar US$138,8 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2021 sebesar US$137,1 miliar. “Ini adalah rekor tertinggi sepanjang Indonesia merdeka,” tuturnya.



Komentar
Banner
Banner