Nasional

Audiensi dengan Sandiaga Uno, HIPMI Dorong Program Pemulihan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

apahabar.com, JAKARTA – Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H…

Featured-Image
Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H Maming melakukan pertemuan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. Foto-Ist

bakabar.com, JAKARTA – Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H Maming melakukan pertemuan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

Pertemuan dua tokoh muda itu membahas rencana program dan strategi kolaborasi yang dibutuhkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi, yaitu program bantuan kredit sebesar Rp50 juta kepada pelaku UMKM di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Maming menyambut baik program yang akan dijalankan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Menurutnya, pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor prioritas yang perlu didorong.

“HIPMI mengapresiasi program Kemenparekraf yang akan mengucurkan bantuan kredit sebesar Rp50 juta kepada pelaku UMKM di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, total skema pembiayaan bisa mencapai Rp3 triliun akan disalurkan kepada 60 ribu pelaku usaha,” kata Mardani H Maming dalam audiensi di Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Selasa (2/2/2021).

Namun, Mardani memberi catatan agar dalam penyalurannya calon penerima diidentifikasi by name atau by data agar tepat sasaran.

“Karena sektor pariwisata perlu dibangkitkan kembali dan dana dari program ini akan Pak Sandi butuhkan untuk membina masyarakat dari bawah sehingga bisa diterapkan di sektor pariwisata, mulai dari pembiayaan yang murah, pembinaan, hingga kepada ekosistem memasarkan produknya secara elektronik,” ujarnya.

Ia berharap dalam waktu dekat program Kemenparekraf benar-benar dapat direalisasikan. HIPMI berkomitmen membantu membangkitkan sektor pariwisata di penjuru nusantara sejak kunjungan wisatawan kembali diizinkan.

“Kami menyambut positif dan gembira sektor pariwisata perlahan bangkit. Tentu banyak pengusaha anggota HIPMI yang juga ikut bangkit di sektor ini. Dan kita akan listkan UMKM di bidang pariwisata untuk partisipasi program ini,” ucapnya.

Menurut dia, sudah saatnya perekonomian didongkrak kembali setelah diterjang dampak pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.

Begitu pula sektor pariwisata, Maming sepakat untuk terus mendorong dapat kembali menggeliat tumbuh hingga berdampak ke banyak sektor lainnya.

“Pariwisata ini cukup sentral dan dapat menjadi lokomotif kemajuan ekonomi suatu daerah. Karena akan ada banyak sektor terdampak ikut tumbuh secara alamiah mengikuti. Contohnya transportasi, perhotelan dan lain sebagainya,” ungkap CEO PT Batulicin Enam Sembilan Group dan PT Maming Enam Sembilan itu.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno akan mengucurkan bantuan kredit sebesar Rp50 juta kepada pelaku UMKM di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Seperti pelaku usaha parekraf di Bali yang melalui Gubernur I Wayan Koster telah mengajukan pembiayaan sebesar Rp9 triliun kepada pemerintah pusat.

Menparekraf Sandiaga Uno menyatakan pada tahap awal, dana sebesar Rp3 triliun akan disalurkan kepada 60 ribu pelaku usaha.

“Bantuan kredit ini merupakan program Kredit Pemilihan Parekraf (KPP) yang sudah disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Skema pembiayaan ini diharapkan bermanfaat bagi UMKM parekraf agar mereka dapat bangkit dari pandemi Covid-19 dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” ujar pria yang akrab disapa Sandi itu.

Kemenparekraf juga membahas sejumlah skema pembiayaan murah dan cepat bagi para pelaku UMKM parekraf. Di antaranya, program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor parekraf juga akan dilanjutkan pada tahun ini.

Sandi juga akan memanfaatkan skema kredit sosial, yaitu lewat bank wakaf mikro untuk memulihkan sektor parekraf.

“Kami menyepakati beberapa hal mengenai skema pembiayaan untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, di mana ada beberapa skema yang sangat diperlukan oleh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi dan melambatnya ekonomi. Mereka yang terdampak akan diprioritaskan, mulai dari pengusaha hotel-hotel melati sampai ke home stay. Juga para penyelenggaraan wisata mikro seperti desa wisata, warung-warung, gerai-gerai ada dalam status kecil dan mikro,” ucapnya.

Semua program tersebut ditargetkan bisa mulai dilaksanakan 1 hingga 3 bulan ke depan. Sandi berharap sederet program pembiayaan pemulihan sektor parekraf itu bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

“Karena melihat bahwa ini salah satu cara kita untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang notabene menjadi sumber mata pencaharian bagi 34 juta masyarakat Indonesia yang bergantung pada sektor parekraf,” ungkapnya.

Komentar
Banner
Banner