bakabar.com, BANJARBARU - Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kalimantan Selatan kembali melaksanakan sosiasisasi dan simulasi mitigasi bencana alam.
Sosialisasi dan simulasi bencana dilaksanakan di SMAN 1 Gambut, Banjar, Selaaa (22/4). Adapun kegiatan memberikan pemahaman dasar mengenai cara-cara yang tepat dalam menghadapi situasi darurat bencana alam sejak dini.
"Mitigasi adalah upaya yang dilakukan sebelum terjadi bencana dan ini sangat penting," papar Plt Kepala BPBD Kalsel, Farid Fakhmansyah, melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bambang Dedi Mulyadi.
"Cara mengurangi risiko bencana adalah dengan mengenali ancaman bencana di daerah tempat tinggal," sambungnya.
BPBD Kalsel bersama BPBD kabupaten/kota memperluas jangkauan kepada kalangan tenaga pengajar dan pelajar tingkat menengah atas guna meningkatkan kualitas penguatan edukasi bencana.
"Salah satu program yang sedang digalakkan adalah sosialisasi dan pelatihan mitigasi dan kesiapsiagaan guru dan pelajar melalui kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)," papar Bambang.
Dalam kegiatan ini, peserta juga diberi kesempatan untuk bertanya langsung kepada tim edukasi profesional bersertifikasi dan berpengalaman dalam penanganan bencana.
Salah seorang siswa, Galang Agustin, menyampaikan kegembiraan setelah mengikuti kegiatan tersebut.
"Kami senang sekali. Sekarang kami yang harus dilakukan kalau terjadi gempa atau kebakaran," sahutnya.
Sementara Kasubid Pencegahan BPBD Kalsel, Ariansyah, menambahkan SPAB bertujuan menanamkan rasa kepedulian dan kesiapsiagaan sejak usia dini dalam menghadapi bencana alam.
Adapun Kepala SMAN 1 Gambut, Indriyono menjelaskan sosialisasi berperan penting sebagai bagian dari pendidikan karakter yang mengajarkan agar siswa dan semua pihak peduli dan tanggap terhadap situasi darurat.