Nasional

Atasi Krisis Air Bersih di Jorong Tanah Laut, JBG Kerahkan Mobil Tangki 

Kemarau panjang melanda wilayah Kabupaten Tanah Laut, khususnya Kecamatan Jorong mengakibatkan krisis air bersih yang serius.

Featured-Image
JBG membantu air bersih warga Kecamatan Jorong di tengah krisis air akibat kemarau panjang melanda Kabupaten Tanah Laut. Foto: PT JBD

apahabar com, PELAIHARI - Kemarau panjang melanda wilayah Kabupaten Tanah Laut, khususnya Kecamatan Jorong mengakibatkan krisis air bersih yang serius.

Dampaknya warga Jorong kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih dan kegiatan sehari-hari seperti minum, masak, mandi dan mencuci.

Untuk mengatasi situasi ini, Pj Bupati Tanah Laut telah mengeluarkan imbauan dan instruksi kepada seluruh perusahaan di Kabupaten Tanah Laut, termasuk BUMN dan BUMD, agar berpartisipasi dalam program pendistribusian air bersih sebagai upaya mitigasi krisis akibat kemarau.

Instruksi langsung direspon PT Jorong Barutama Greston (JBG) anak perusahaan Indo Tambangraya Megah (ITM) langsung berkoordinasi dengan camat setempat untuk pendistribusian air bersih ke warga Kecamatan Jorong.

Bahkan PT JBG juga mengajak PT Tunas Jaya Perkasa dan PT Sinar Nirwana Sari untuk membuat program distribusi air bersih bagi warga sekitar. 

Rasmat Riadi CSR Head JBG, mengatakan kegiatan itu menggunakan dana Program Pemberdayaan Masyarakat untuk pengadaan dan distribusi air bersih melalui vendor penyedia air bersih.

Menurut Rasmat, memang telah ada program penyediaan air bersih jangka panjang, seperti pembangunan embung, sumur bor, dan sumur gali, namun pada kondisi kemarau ekstrem saat ini, pasokan itu belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. 

'Hingga tanggal 30 Oktober 2023, telah dilakukan distribusi air bersih ke lima dari enam desa yang menjadi target di ring 1," katanya .

Meliputi, Desa Batalang, Swarangan, Karang Rejo, Asam-Asam, dan Simpang Empat Sungai Baru. Namun, Desa Jorong masih dapat mengatasi kekuarangan air dan belum melaporkan untuk permintaan pasokan air bersih sampai saat ini. 

Rata-rata 10 ribu liter air bersih dibagikan setiap hari, dengan total mencapai 118.000 liter. "Volume ini mencukupi kebutuhan sekitar 1.000 kepala keluarga untuk keperluan masak, minum, dan mandi,"paparnya.

Ia bilang proses distribusi air bersih dilakukan dengan mengisi air dari sumbernya ke tandon air dan mengirimkannya menggunakan mobil bak terbuka ke rumah-rumah warga. 

Koordinasi dengan aparat desa setempat secara intensif serta pengawalan bersama aparat dilakukan untuk memastikan distribusi tepat sasaran dan efesien.

Kondisi seperti ini adalah situasi yang kondisional akibat kemarau yang berkepanjangan. Terbatasnya sumber air bersih pada musim kemarau membuat pipanisasi menjadi sulit dan tidak efektif. 

Oleh karena itu, cara sementara yang paling efektif adalah terus mencari sumber air baru di titik-titik baru untuk dibuat sumur bor atau embung, terutama untuk mengatasi antrian yang lama di sumber air bersih.

"Dengan kerja sama JBG dengan pemerintah, kontraktor, aparat setempat, dan warga mudah-midahan krisis air bersih ini teratasi dengan baik sehingga warga dapat terus berkegiatan secara normal," tandasnya.

Sementara Manager PT JBG/Kepala Tehnik Tambang, Gede Widiada mengatakan, air bersih merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan ditinjau dari segi kesehatan dan lingkungan, dan kesehatan sangat berhubungan erat dengan kinerja dan lingkungan kerja menjadi lebih kondusif

Editor


Komentar
Banner
Banner