bakabar.com, PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), berencana akan melakukan normalisasi sejumlah sungai, khususnya yang berada di perkotaan karena dianggap menjadi pemicu terjadinya genangan air hingga banjir di banyak permukiman penduduk.
Normalisasi itu dilakukan sebagai upaya mencegah agar genangan air maupun banjir tidak terulang kembali terjadi di sejumlah permukiman penduduk, kata Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kobar, Juni Gultom di Pangkalan Bun, seperti dilansir Antara, Sabtu (15/6/2019).
“Minggu depan untuk sungai-sungai yang ada di dalam kota, akan mulai kami lakukan normalisasi. Ada tiga sungai besar yang tengah menjadi fokus normalisasi, yaitu Sungai Bamban, Sungai Buun, dan Sungai Tembaga,” beber dia.
Selain melakukan pelebaran sungai serta membagi arah aliran air ke daerah hulu, PUPR Kobar juga akan melakukan pendalam pendangkalan sungai yang ada dengan melakukan pengerukan sedalam 1 meter hingga 2 meter.
Untuk diketahui bersama, tingginya curah hujan yang mengguyur Kobar dalam sepekan terakhir membuat beberapa sungai dan anak sungai meluap. Sungai Jayau dan Sungai Kapitan contohnya, luapan sungai yang membelah Kelurahan Kumai Hilir dan Kelurahan Candi serta Desa Kapitan tersebut membuat beberapa rumah warga yang berada disekitaran sungai terendam banjir dengan ketinggian air hingga lutut orang dewasa.
Tercatat kurang lebih ada sekitar 70 kepala keluarga yang terkena dampak banjir akibat luapan Sungai Jayau, dengan rincian 30 kepala keluarga di RT 15 Kelurahan Kumai Hilir, 20 kepala keluarga di Kelurahan Candi, dan 20 kepala keluarga di RT 02 Desa Kapitan.
Mendapat kabar tersebut, Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah beberapa waktu lalu (malam hari) langsung mendatangi lokasi banjir untuk meninjau kondisi di lapangan, serta pada Sabtu (15/6) pagi bersama-sama dengan Dinas Sosial Kobar dan Forkopimda Kobar menyerahkan bantuan berupa bahan makanan dan pakaian layak pakai kepada beberapa kepala keluarga yang terkena banjir.
“Kemarin sudah dilakukan normalisasi dibeberapa titik sumbatan bergotong-royong bersama warga, dan Alhamdulilah pada hari ini karena curah hujan juga mulai berkurang, beberapa rumah yang sempat terendam banjir hari ini sudah tidak lagi terendam, dan air juga sudah surut,” ucap Ahmadi Riansyah usai menyalurkan bantuan.
Lanjut Ahmadi, ada dua penanganan yang akan di lakukan, yaitu penangan jaka panjang setelah melakukan pemetaan, nanti juga akan melakukan rekayasa pembagian aliran sungai yang nanti ditelaah secara teknis oleh Dinas PUPR Kobar. Kemudian jaka pendeknya mengajak semua warga bergotong-royong membersihkan selokan yang menyelami penyumbatan.
Selain Kumai, juga ada beberapa daerah lain yang terkena banjir, seperti di Gang Rambutan Kelurahan Baru dan ini juga akan menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
“Jadi himbauan kami, masyarakat jangan pernah merasa tidak diperhatikan. Atau tidak ada keadilan karena menilai kami hanya memperhatikan di Kumai dan sebagiannya. Keseluruhan akan kami perhatikan, dan tadi atas perintah Ibu Bupati, kami telah berkoordinasi dengan BPBD agar mereka segera melakukan pemetaan daerah mana saja yang terkena banjir untuk segera mendapatkan bantuan dan perhatian kita bersama,” ujarnya.
Baca Juga: Pemprov Kalteng Segera Salurkan Bantuan Pangan Korban Banjir
Baca Juga: Banjir di Desa Bajarau dan Barunang Miri
Baca Juga: Terancam Banjir, Warga Desa Barunang Miri dan Desa Bajarau Kotim Khawatir
Baca Juga: Teras Narang: Kalteng Sudah Siap Jadi Ibu Kota Pemerintahan Sejak 1957
Editor: Aprianoor