bakabar.com, BANJARMASIN - Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Kota Banjarmasin secara resmi dibentuk pada hari ini, Kamis (6/10).
Deputi Komisioner Bidang Edukasi Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sajito mengharapkan kerja keras semua pihak untuk bisa meningkatkan literasi akses keuangan masyarakat di Banjarmasin.
Baginya dengan literasi akses keuangan masyarakat yang baik, maka masyarakat bisa mudah memilah mana akses keuangan yang bermanfaat bagi mereka.
"Kalau mereka bisa memilah, maka mereka tidak mudah terjebak pada investasi bodong. Apalagi di Kota Banjarmasin sendiri sudah banyak sekali kasus investasi bodong dengan berbagai modus," ucap Sajito.
Selain itu, ia berharap hadirnya Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Kota Banjarmasin yang berisi berbagai profesi, baik pelaku jasa keuangan, pejabat pemerintah daerah hingga perwakilan kementerian, diharapkan mampu mencari sejumlah terobosan hingga inovasi untuk mendorong semakin mudahnya akses keuangan yang baik bagi masyarakat.
"Kalau akses keuangan yang baik dan legal semakin mudah di masyarakat, saya meyakini investasi bodong hingga akses keuangan ilegal bisa ditekan dengan sendirinya," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor OJK Regional IX Kalimantan, Riza Aulia Ibrahim menambahkan, untuk bisa mendorong literasi akses keuangan masyarakat pihaknya di akhir tahun 2022 mendatang akan mendatangkan 2 unit mobil SiMOLEK (Sarana Informasi Mobil Literasi dan Edukasi Keuangan).
Nantinya mobil SiMOLEK akan berkeliling ke berbagai wilayah pelosok Banua untuk memberikan edukasi literasi akses keuangan yang baik untuk masyarakat.
"Kami juga menyediakan E Book terkait literasi akses keuangan untuk mengedukasi masyarakat guna memanfaatkan era digital sekarang," timpalnya.
Di lain pihak, Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina mengapresiasi hadirnya Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Kota Banjarmasin.
Menurutnya, kehadirannya sudah sangatlah tepat di tengah mulai maraknya lagi investasi bodong yang merugikan masyarakat.
Dirinya pun dalam kesempatan berharap tim ini dapat bekerja cepat agar bisa segera memberikan manfaat untuk masyarakat.
"Sebagai kota dagang dan jasa, Banjarmasin memerlukan peran strategis Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah untuk memastikan geliat ekonomi di kota ini bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal," tuturnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin mengaku punya komitmen yang kuat mempermudah akses keuangan daerah untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), salah satunya melalui Program Bausaha Tanpa Bunga (BAHUMA).
"Sudah ada Rp3 miliar yang kita salukan kepada UMKM melalui program BAHUMA dengan menggandeng Bank Kalsel. Ini tentunya kita lakukan untuk menggeliatkan lagi sektor ekonomi mikro setelah terdampak negatif oleh pandemi Covid-19," tutupnya.