bakabar.com, BANJARMASIN – Di tengah wabah virus corona atau Covid-19, arus peti kemas di Terminal Peti Kemas Banjarmasin (TPKB) mengalami penurunan.
Berdasarkan data yang dihimpunbakabar.com, per Maret 2020, arus peti kemas mencapai32.782bok atau38.291TEUs.
Angka itu bisa terbilang menurun, jika dibandingkan Februari 2020 yang mencapai33.518bok atau38.896TEUs.
“Secara year or year (yoy) per Maret 2019 yang mencapai33.103bok atau38.389TEUs, maka bisa dikatakan mengalami penurunan,” ucap CEO PT Pelindo III Banjarmasin, Boy Robyanto kepadabakabar.com, belum lama tadi.
Meski begitu, ia menilai wabah virus corona tak terlalu berdampak signifikan terhadap aktifitas ekonomi di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
“Apalagi Gubernur hanya membatasi masuk atau keluarnya orang dari dan ke wilayah Kalsel,” tegasnya.
Bahkan, dengan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS, angka ekspor Kalsel justru malah meningkat signifikan.
Menurutnya, sangat banyak para pengusaha Banua yang memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan ekspor.
Terkait kebijakan pembatasan penumpang, ia menilai tak terlalu mempengaruhi perekonomian Kalsel.
“Karena ini cukup kecil. Kecuali, pemerintah benar-benar lockdown murni, maka perekonomian di Kalsel akan runtuh. Dan, benar-benar runtuh. Pemerintah juga mesti menyediakan ketersediaan sembako untuk masyarakat se masa lockdown maupun karantina wilayah,” tandasnya.
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Syarif