Kalsel

Aroma Pembunuhan Wanita Hamil di HST, Pembakal dan Ibu Korban Diperiksa!

apahabar.com, BARABAI – Secara perlahan Polres HST mulai membaca modus pembunuhan terkait kematian wanita hamil istri…

Featured-Image
Foto profil di akun WhatsApp mendiang Latifah. Foto-apahabar.com/HN Lazuardi

bakabar.com, BARABAI - Secara perlahan Polres HST mulai membaca modus pembunuhan terkait kematian wanita hamil istri muda pembakal di HST. Bahkan pembakal dan ibu korban pun telah menjalani pemeriksaan.

Kasat Reskrim Polres HST, AKP Dani Sulistiono mengaku kalau pihaknya telah mengorek keterangan beberapa saksi, di antaranya pembakal yang merupakan suami korban dan Sainah, ibu mendiang Latifah.

Keterangan saksi baca di halaman selanjutnya:

Demi kepentingan penyelidikan, kepolisian pun masih menutup rapat hasil pemeriksaan. Pastinya, tekan AKP Dani, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan.

Ia tak menampik kalau kematian mendiang Latifah mengarah ke pembunuhan.

VIDEO: Mengintip Lokasi Penemuan Mayat Wanita Hamil Diduga Istri Pembakal HST

“Dugaan sementara pembunuhan, karena barang korban tidak ada yang hilang. Tapi untuk mengarah ke pelaku kita belum bisa memastikan karena masih penyelidikan,” tekan, AKP Dani Sulistiono kepada bakabar.com, Selasa (15/9).

Mengenai hasil visum, Kasat Reskrim Polres HST mengaku masih belum keluar.

“Kita baru kirim visumnya Senin tadi. Kemungkinan 3 sampai 4 hari ke depan biasanya baru selesai,” terang Dani

Terkait rumor 3 orang yang sudah ditetapkan tersangka atas kematian istri muda pembakal di HST yang berusia 31 tahun itu, AKP Dani Sulistiono hanya menyebut hingga saat ini tidak ada penahanan.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Latifah, yang memiliki identitas warga Hinas Kanan-Datar Ajab ditemukan bersimbah darah. Dia meninggal bersama janin yang berumur 9 bulan di rumah barunya di Jalan Lingkar Walangsi-Kapar, Desa Banua Binjai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang masih sepi perumahan.

Dia pertama kali ditemukan salah satu kawannya, penjual jengkol saat ingin membayar hutang sebesar Rp280 ribu, Sabtu (12/9).

Saat Adzan Dzuhur, penjual atau pengecer ini mengetuk pintu rumah Latifah. Tak kunjung dibukakan pintu, sang pengecer ini pun menengok di sela-sela jendela yang masih ditutupi dengan seng. Setelah pintu terbuka, baru diketahui Latifah sudah tak bernyawa lagi bersimbah darah.

Editor: Syarif

Komentar
Banner
Banner