Kalsel

Antisipasi Virus Corona, Kalsel Siagakan Ruang Isolasi Berteknologi

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan merespons cepat ancaman virus Corona atau pneumonia berat yang…

Featured-Image
Ilustrasi ruang isolasi. Foto-Antara

bakabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan merespons cepat ancaman virus Corona atau pneumonia berat yang menyebar dari Kota Wuhan, China belakangan ini.

Melalui Dinas Kesehatan, sejumlah instansi terkait di Bumi Lambung Mangkurat dikumpulkan untuk menggelar rapat koordinasi (rakor), termasuk kepolisian.

Upaya ini dilakukan untuk melakukan berbagai kewaspadaan dan kesiapsiagaan antisipasi penyebaran virus pneumenio berat itu ke wilayah Kalimantan Selatan.

Baca Juga: WNA Asal China di Kalsel Bebas Bepergian

Rakor tersebut dihadiri 22 instansi di Kalimantan Selatan. Di antaranya, kepala dinas kesehatan 13 kabupaten/kota se Kalsel, kepala bidang P2P Dinkes se Kalsel, kepala bidang layanan kesehatan se Kalsel, direktur RSUD se Kalsel, direktur RSUD Ulin Banjarmasin, kepala kantor kesehatan pelabuhan kelas III Banjarmasin, kepala bidang kedokteran dan kesehatan Polda Kalimantan Selatan dan instansi terkait lainnya.

“Kita kemarin sudah mengadakan rapat dengan instansi terkait, dalam mengantisipasi terkait virus corona, yang mana saat ini masih dalam tahap siap siaga,” kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Kalsel Komisaris Besar dr Erwin kepada bakabar.com di ruang kerjanya.

Dijelaskan dr Erwin ada tiga tahap, yang pertama, tahap kesiagaan, kedua tahap tanggap darurat dan ketiga tanggap rehabilitasi.

“Kita juga masih tahap tanggap kesiapsiagaan, oleh Dinas Kesehatan, jadi kalau sudah lewat tahap ini, berikutnya nanti pak gubernur yang menetapkan siaga selanjutnya,” jelas Mulyono.

Masih kata dr Erwin, dalam mengantisipasi kemungkinan pandemik, Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan telah menyiapkan 2 rumah sakit yang ditetapkan sebagai rujukan untuk penyakit yang baru muncul atau emerging disease.

“Ada dua rumah sakit yang secara resmi ditunjuk oleh Kemenkes sebagai rumah sakit rujukan jika ada kemungkinan pandemik. Yaitu rumah sakit Ulin Banjarmasin dan RS Boenjasin Kabupaten Tanah Laut,” jelas dr Erwin.

Dua rumah sakit tersebut telah lolos evaluasi terbaru sehingga dipastikan memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap, salah satunya, ruang isolasi dengan teknologi tekanan negatif.

Baru 1 Thermal Scanner

img

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Kalsel Komisaris Besar dr Erwin. bakabar.com/Eddy Andriyanto

Dalam rakor tersebut, beberapa masukan disampaikan oleh peserta rapat, di antaranya, upaya pencegahan virus Corona tidak hanya sebatas memantau pintu masuk, baik melalui pelabuhan dan bandara. Namun juga harus meninjau tenaga kerja asing asal daerah wabah Corona.

“Thermal scanner atau alat pemindai suhu tubuh sudah disiapkan. Alat itu dapat mendeteksi suhu tubuh terhadap seluruh penumpang yang tiba di Banjarmasin. Sebenarnya ada tiga alat yang dimiliki KKP Banjarmasin. Namun baru 1 yang difungsikan di Bandara,” terangnya.

Dr Erwin pun mengimbau kepada masyarakat Kalimantan Selatan untuk selalu memperhatikan perilaku hidup sehat. Selain itu, ia juga meminta kepada masyarakat jika kondisi tubuhnya merasa tidak nyaman semisal batuk atau demam, baiknya gunakan masker dan segera mendatangi layanan kesehatan terdekat.

"Selain itu jangan sering mengusapkan tangan ke wajah. Kuatirnya tangan Kita yang kotor atau terinfekai virus, akan bisa dengan mudah menyebar. Atau jika terpaksa gunakan tisu atau cucilah tangan terlebih dahulu,” serunya.

Kemudian, imbuhnya, apabila akan mengeluarkan bersin dan batuk, hendaknya tutuplah hidung dan mulut menggunakan tisu.

“Pakai tisu, jangan pakai tangan. Setelah itu tutup (lipat) permukaan tisu tempat kita batuk dan bersin, lalu buang ke tempat sampah,” tandas dr Erwin.

Sudah 171 Meninggal Dunia

Penyebaran wabah virus corona semakin meluas. Hingga Kamis (30/1) pukul 23.00 WIB, dilansir bakabar.com dari Kontan, tercatat 8.235 orang terjangkit penyakit ini di seluruh dunia. Sebanyak 171 orang meninggal, sedangkan 143 orang berhasil sembuh.

Sementara itu, Situs Dingxiangyuan, China, yang menyiarkan data penyebaran virus corona secara lebih mutakhir dan dipercaya valid menunjukkan angka yang berbeda.

Pada update penyebaran virus corona terakhir 31 Januari 2020 pukul 6:26 WIB, tercatat bahwa 9.066 orang terjangkit, 12.167 orang dicurigai terjangkit, 213 meninggal, dan 162 orang sembuh. China masih tercatat sebagai negara dengan jumlah korban terbanyak.

Baca Juga: Jelang Haul ke 15 Guru Sekumpul, Dinkes Banjar: Waspadai Penularan Virus Corona

Reporter: Eddy AndriyantoEditor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner