bakabar.com, BANJARMASIN – Guna antisipasi membantu identifikasi jika ada korban KM Pieces yang tenggelam di Selat Makassar sekitar pulau Matasirih ditemukan, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Kalsel telah mendirikan posko Postmortem Instalasi Forensik RS Bhayangkara Banjarmasin.
Baca Juga: Operasi Pencarian KM Pieces Dihentikan, 30 Korban Masih Hilang
Ketua TIM DVI Biddokkes Polda Kalsel, Kombes dr H Erwinn Z Hakim,mengaku telah melakukan langkah langkah proaktifdan persiapan terkait laka air KM Pieces. Ia juga mengaku telah menyiapkan lemari pendingin jenazah sebanyak 8 buah diInstalasi Forensik RS Bhayangkara Banjarmasin dan 4 buah lainnya di RSUD Ulin Banjarmasin.
“Jadi, manakala ada temuan jenazah dari tim evakuasi bersama, bila proses DVI identifikasi dilaksanakan di Banjarmasin maka data antemortem dari keluarga di Pekalongan di bawa ke Banjarmasin untuk dilakukan proses identifikasi DVI,” ujar Erwinn kepada bakabar.com melalui sambungan telepon, Jumat (08/09).
Begitupun sebaliknya, apabila pelaksanaan proses identifikasi di Pekalongan, jenazah temuan tim Banjarmasin akan diserahkan dan dievakuasi ke Pekalongan. “Jenazah disiapkan oleh Tim DVI Polda Kalsel. Selain jenazah, kita akan kirim jugadata postmortem (body part, property dan lain lain),” bebernya.
Dikatakan Erwinn, beberapa langkah telah dilakukan oleh pihaknya. Seperti Melakukan kesiapan personil, peralatan dan sarpras (Kit DVI dan kantong jenazah) Tim DVI Biddokkes PoldaKalsel.
“Kemudian Membuat Grup WA Tim DVI kss laka Air KM Pieces yang beranggotakan personil biddokkes, RS bhayangkara dan Urkes Terkait serta stakeholder lain untuk operasi DVI bersama agar bisa saling bertukar informasi dan berkoordinasi,” tuturnya.
Namun demikian, pria asli Rungkut Surabaya itu berharap seluruh korban bisa ditemukan dengan selamat oleh Tim Search and Rescue (SAR) yang melakukan pencarian di laut.
Sebelumnya diberitakan, KM Pieces yang bertolak dari Pekalongan menuju Selat Makassar untuk mencari ikan, tenggelam di perairan Kalsel. Kapal yang dinahkodai oleh Nasori itu melakukan kontak terakhir melalui Radio pada Minggu, 28 Juli 2019 pukul 17.00 WIB, saat itu kapal masih dalam kondisi baik-baik saja.
Kapal yang membawa 37 ABK itu baru diketahui tenggelam tiga hari kemudian karena alat pemancar sinyal bahaya yang berada di dalam kapal diduga rusak. Kejadian ini menyebabkan 4 orang tewas dan 3 selamat, sementara 30 penumpang lainnya dinyatakan hilang.
Mirisnya, sebanyak lima siswa magang dari SMK Negeri Bulakamba Brebes, Jawa Tengah menjadi penumpang Kapal Motor (KM) Pieces. Mereka yakni, Hikmal Ramadhan, Febriantara Alan, Muhammad Samlawi, Kastari, dan Priyanto.
Dari kelima siswa SMK Negeri 1 Brebes yang menjadi korban, satu di antaranya dikabarkan selamat yakni Muhammad Samlawi (18), warga Desa Kupu Kecamatan Wanasari, Brebes.
Baca Juga: Pencarian Korban KM Pieces, Tim SAR Gabungan Sisiri Selat Makassar
Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Aprianoor