bakabar.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komite I DPD RI Pangeran Syarif Abdurrahman Bahasyim menyebut mobil pengangkut bata bara menjadi penyebab insiden tanah longsor di Tanah Bumbu Kalsel.
"Saya memberitahukan tentang permasalahan mengenai jalan yang dilalui oleh pengangkut batubara," kata Pangeran Syarif Abdurrahman Bahasyim, saat ditemui di Gedung DPD, Rabu (28/09).
Persoalan ini harus mendapatkan perhatian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel).
Tanah longsor yang terjadi di bahu jalan nasional kilometer 171 Desa Satui Barat , Kecamatan Satui, Tanah Bumbu, Kalsel menjadi sorotan.
Menurut Anggota DPD asal Kalsel yang biasa disapa Habib ini, bencana longsor ini bukan yang pertama kalinya terjadi.
Tak jarang, tanah longsor yang terjadi menyebabkan kerugian termasuk adanya korban jiwa.
Habib menanggapi itu dengan meminta Pemprov Kalsel membenahi infrastruktur.
Selain fokus memperbaiki infrastruktur jalan, Habib juga minta agar Pemprov Kalsel juga memperhatikan masyarakat yang terkena dampaknya.
“Masyarakat yang belum mendapatkan ganti rugi, karena rumah juga banyak yang rusak," ucap Habib.
Pemerintah Kalsel juga perlu menertibkan mobil pengangkut batu bara yang melebihi kapasitas angkutnya.
Daerah yang terjadi longsor, sering diakibatkan karena kapasitas angkut truk batu bara yang lewat di sana melebihi kapasitas.
"Ada yang memberitahukan tentang permasalahan mengenai jalan holing," ungkap Habib.
Wakil Ketua Komite I DPD RI meminta kepada Pemprov Kalsel agar mengawasi kelayakan peralatan tambang batubara.
Hal itu untuk bisa menjaga kesejahteraan rakyat yang tinggal di kawasan tersebut.
"Kawasan tambang seharusnya menyejahterakan bukan malah seperti menjadi kutukan bagi masyarakat sekitar," ujar Habib.