Kalsel

Anggota Dewan Minta Perawat Reaktif Rapid Tes Diisolasi di Eks Akper Barabai

apahabar.com, BARABAI – Anggota DPRD Hulu Sungai Tengah (HST) dari Komisi III, Tajudin keberatan dengan sikap…

Featured-Image
Ilustrasi. Foto-Merdeka.com

bakabar.com, BARABAI – Anggota DPRD Hulu Sungai Tengah (HST) dari Komisi III, Tajudin keberatan dengan sikap Dinas Kesehatan (Dinkes) yang memperbolehkan isolasi mandiri para tenaga kesehatan (nakes).

Seperti yang diberitakanbakabar.comsebelumnya, sebanyak 14 perawat dari berbagai puskesmas di HST dinyatakan reaktif hasil rapid tes.

Hal itu diketahui setelah Dinkes melakukan rapid test terhadap 736 warga HST. Hasilnya 23 orang reaktif, 14 diantaranya nakes. Selain itu, 2 orang keluarga nakes tadi juga reaktif.

Ke 14 Nakes, sesuai SOP penanganan Covid-19, mereka diminta melakukan isolasi mandiri.

Tajudin menilai hal itu tidak adil. Mengingat para OTG atau orang tanpa gejala klaster Gowa, Sulawesi Selatan asal HST sebelumnya pernah diisolasi selama 10 hari di rumah singgah Eks Akper Murakata, Barabai.

Dia berharap, petugas medis atau siapa saja yang dinyatakan reaktif, harus diisolasi di rumah singgah. “Kalau di rumah sendiri, kita tidak pernah tau. Dia bisa saja jalan-jalan ke pasar, ATM atau kemanapun yang tidak terpantau petugas. Justru itu akan menambah parah penyebaran COVID-19 di HST,” kata Tajudin saat rapat bersama antara Tim Gugus Tugas Covid-19 dengan para dewan di DPRD HST, Senin (18/5).

Menanggapi itu, Bupati HST HA Chairanyah ditemui bakabar.comusai rapat mengatakan, petugas kesehatan yang reaktif itu tanpa gejala alias tidak berstatus orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam perawatan (PDP).

“Masih dibolehkan isolasi mandiri di rumah namun tetap dengan pemantauan petugas kesehatan dan dibebastugaskan untuk sementara,” kata bupati

Kepala Dinas Kesehatan HST, drg Kusudiarto menambahkan, sesuai SOP penanganan Covid-19, para Nakes yang reaktif itu harus melakukan isolasi mandiri.

“Kalau tidak memungkinkan dilakukan isolasi di rumah karena banyak penghuninya, maka baru dilakukan isolasi di rumah singgah,” kata Kusudiarto.

Mereka yang reaktif dari hasil rapid test 14 Mei tadi, akan di-rapid tes lagi untuk kedua kalinya.

“Ini terus di-tracking oleh petugas kesehatan yang lain. Selasa atau Rabu ini akan kita rapid tes lagi,” tutup Kusudiarto.

Reporter: HN Lazuardi
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner