Kalsel

Anggaran Dipangkas, Puluhan Satpol PP Banjarbaru Geruduk Kantor BPKAD

apahabar.com, BANJARBARU – Karyawan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dikejutkan oleh kedatangan puluhan petugas…

Featured-Image
Puluhan personel Satpol PP menggeruduk kantor BPKAD Banjarbaru, Rabu (10/3) siang. Foto: Ist

bakabar.com, BANJARBARU – Karyawan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dikejutkan oleh kedatangan puluhan petugas Satpol PP Banjarbaru, Rabu (10/9) pagi.

Mereka berbondong-bondong mendatangi kantor pengelola keuangan daerah itu untuk mengeluhkan pemangkasan anggaran kegiatan.

“Jadi kita menyampaikan aspirasi kawan – kawan, ada beberapa anggaran di Satpol PP yang dipangkas nah kita bersama – sama menanyakan kepada mereka yang berwenang, tolonglah bantu kami,” ujar PPNS Seksi Opsdal Satpol PP Banjarbaru, Yanto Hidayat kepada bakabar.com, Rabu (10/3) siang.

Menurut Yanto, anggaran kegiatan yang dipangkas bakal berpengaruh terhadap nasib anggota Satpol PP dalam menjalankan pekerjaannya.

“Artinya kalau dana dipangkas terus kami menjalankan perintah, menjalankan tugas penegakan aturan daerah tidak punya anggaran malah kita lebih riskan terpapar Corona. Kasihan anggota di lapangan kalau dompetnya kosong, perutnya kosong ya kemungkinan mudah terkena Corona karena imunnya, kekebalan tubuhnya tidak terpenuhi, minimal anggaran ada biar kami bisa beli vitamin, makanan dan lain lain,” jelas Yanto.

Sebab, walaupun anggaran dipangkas, Satpol PP tetap menjalankan kewajibannya melakukan penegakan protokol kesehatan setiap hari di lapangan.

“Jadi kita memohon kepada yang memiliki kewenangan tolong dibantu kami. Jangan dipangkas uang kegiatan kita, ya kalau dipangkas jangan yang kegiatan lah hal-hal yang tidak urgen saja. Kalau kita melaksanakan tugas kemudian dipangkas kita harus bagaimana sedangkan yang namanya tugas tidak pernah berhenti walaupun tidak ada anggaran tetap kita laksanakan,” ungkapnya.

Diterangkannya sebanyak 40 personel Satpol PP Banjarbaru yang mendatangi kantor BPKAD berlaku kooperatif dan tidak mau menimbulkan masalah.

Kedatangan mereka nyatanya disambut baik oleh pihak BPKAD. Namun sayangnya mereka tidak bisa bertemu langsung dengan kepala BPKAD, sebab yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat.

“Kami di sana sekitar 20 menitan karena kebetulan kepalaBPKAD tidak ada di tempat jadi kami berbicara menyampaikan aspirasi dengan yang mewakilinya, kami harap wali kota, BPKAD mau mendengarkan aspirasi kami dan ada kebijakan istilahnya yang membantu kami, itu harapan kami,” terangnya.

“Kami kooperatif saja tadi yang penting apa yang menjadi permasalahan kami sudahdisampaikan, kami juga tidak ingin membuat kondisi atau keadaan Balai Kota menjadi tidak kondusif, kami kooperatif semoga kami diperhatikan karena kami di lapangan cukup rentan,” pungkasnya.

Seperti diketahui pemerintah pusat menerapkan kebijakan refocusing anggaran di tiap SKPD lingkup pemerintahan.

Di mana anggaran yang dipangkas tersebut dipergunakan untuk penanganan pandemi Covid-19.

Di Banjarbaru sendiri, refocusing anggaran telah ditetapkan sebesar Rp14 miliar dari total Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun 2021 sebesar Rp425 miliar.

Adapun anggaran Rp l14 Miliar yang dipotong itu mayoritasnya adalah kegiatan perjalanan dinas setiap SKPD.



Komentar
Banner
Banner