Politik

Andin: Kabupaten Banjar Mustahil Maju Jika Pilih Pemimpin Secara Transaksional

apahabar.com, MARTAPURA – Kandidat Bupati Banjar 2020-2024 DR Andin Sofyanoor SH MH (Andin) menyebutkan, Kabupaten Banjar…

Featured-Image
Kandidat Bupati Banjar 2020-2024 DR Andin Sofyanoor SH MH (Andin) silaturrahmi dengan guru SMIH Martapura. Foto- Istimewa

bakabar.com, MARTAPURA – Kandidat Bupati Banjar 2020-2024 DR Andin Sofyanoor SH MH (Andin) menyebutkan, Kabupaten Banjar akan hancur bila politik transaksional berlangsung di Pilkada Kabupaten Banjar 2020.

Ini disampaikan saat silaturahmi guru pengajar SMIH Martapura di kawasan Jl Pangeran Hidayatullah Martapura, Sabtu (17/10/2020).

Ponpes Hidayatullah dulunya disebut SMIH Martapura. Sabtu (17/10/2020) siang, Andin dan KH Muhammad Syarif Busthomi (Guru Oton) bertemu langsung dengan guru pengajar sekaligus paguruan bagi Guru Oton.

Tentu saja sangat berkesan bagi kandidat Wabup Banjar 2020-2024 KH Muhammad Syarif Busthomi (Guru Oton). Sebab, ia juga adalah alumni pondok pesantren Hidayatullah tersebut.

Apa yang disampaikan pasangan Banjar Bersinar? Andin hanya mengungkapkan kegelisahannya untuk masa depan Kabupaten Banjar, bilamana memilih pemimpin berdasarkan kapitalis suara yang bisa dibeli.

"Adakah harapan Kabupaten Banjar untuk maju, kalau pilih pemimpin ditentukan secara transaksional bukan rasional dan sesuai hati nurani. Tidak akan pernah bisa maju bila demikian. Karena, yang menang adalah kapitalis," katanya.

Tidak ada perubahan dan perbaikan di Kabupaten Banjar, tidak bakal bisa maju justru kehancuran.

"Bicara tentang kesejahteraan para guru, itu adalah prioritas dari program kami," kata Andin, yang sekolahkan anaknya di Ponpes Hidayatullah Martapura dan Gontor.

Bagaimana dengan kandidat Wabup Banjar 2020-2024? Guru Oton menyatakan, bidang pendidikan benar-benar serius menjadi program prioritas. Meningkatkan kemampuan pelajar, santri dan kesejahteraan para guru.

Misi pendidikan, mencetak banyak kader ulama berkualitas. Beasiswa santri setiap tahun untuk 5 sampai 100 orang meneruskan pelajaran keluar daerah dan keluar negeri, seperti Mesir, Maroko, Hadromaut dan sebagainya," ucap dia.

Disebutkan, ini bukan janji-janji tapi program yang harus dilaksanakan ketika duduk sebagai kepala daerah.

Mengembalikan seperti dahulu sebagaimana Kabupaten Banjar sebagai Kota Serambi Mekkah.

"Mohon doa restu dan dukungannya. Semoga ini bisa menjadi kebaikan bagi kami, kita dan kebaikan bersama," ungkap Guru Oton.

Satu harapan dari Guru Oton kepada guru-guru di Ponpes Hidayatullah atau SMIH Martapura, mereka menjadi penasihat agar roda pemerintahan berjalan dengan baik.

Berdirinya Pesantren Hidayatullah ini diawali oleh prakarsa tiga serangkai. KH M Hasyim Mochtar El-h, KH M Nashrun Thahir, KH Ahmad Nawawi Marfu.(*)

Komentar
Banner
Banner