Nasional

Aman! Internet di Nabire dan Dogiyai Dibuka

apahabar.com, JAKARTA – Kondisi keamanan di wilayah Kabupaten Nabire dan Kabupaten Dogiyai yang sudah kondusif, membuat…

Featured-Image
Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu.Foto-detikcom

bakabar.com, JAKARTA - Kondisi keamanan di wilayah Kabupaten Nabire dan Kabupaten Dogiyai yang sudah kondusif, membuat pemerintah melakukan pembukaan akses internet secara bertahap.

“Pemerintah kembali membuka blokir atas layanan data internet di kedua kabupaten tersebut, terhitung mulai Jumat (6/9) pukul 22.30 WIT,” kata Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu, dalam keterangan seperti dilansir detikcom, Jumat (6/9/2019).

Saat ini, sudah 21 kabupaten di Papua yang telah dibuka akses internetnya. Sebelumnya, wilayah yang sudah dibuka kabupaten Keerom, Puncak Jaya, Puncak, Asmat, Boven Digoel, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Intan Jaya, Yalimo, Lanny Jaya, Mappi, Tolikara, Nduga, Supiori, Waropen, Merauke, Biak, Yapen, dan Kabupaten Sarmi.

Pemerintah terus memantau delapan kabupaten lainnya di Mimika, Paniai, Deiyai, Jayawijaya, Pegunungan Bintang, Numfor, Kota Jayapura, dan Yahukimo. Pemantauan dilakukan dalam 1-2 hari ke depan.

“Sementara untuk wilayah Papua Barat, 3 (tiga) kabupaten/kota yakni Kota Manokwari, Kota Sorong dan Kabupaten Sorong yang belum dibuka blokir layanan data internet, masih akan terus dipantau dalam 1 (satu) atau 2 (dua) hari ke depan,” ujar pria yang akrab disapa Nando itu.

Dia mengatakan sebaran hoax, ujaran kebencian, hasutan, dan provokasi terkait isu Papua terus menurun sejak Sabtu (31/8).

Kominfomencatat puncak sebaran hoax dan hasutan terkait isu Papua terjadi pada Jumat (30/8) dengan 72.500 URL.

“Distribusi hoaks terus menurun, 42 ribu url di tanggal 31 Agustus 2019, 19 ribu URL di tanggal 1 September 2019, dan akhirnya 6.060 URL hoaks dan hasutan di tanggal 6 September 2019,” ujar dia.

“Pemerintah kembali mengimbau kita semua untuk tidak menyebarkan informasi hoaks, kabar bohong, ujaran kebencian berbasis SARA, hasutan dan provokasi melalui media apapun termasuk media sosial, agar proses pemulihan kembali seluruh wilayah Papua dan Papua Barat cepat berlangsung,” sambungnya.

Baca Juga: Selamat, Akhirnya Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Esemka

Baca Juga: Kamis Berdarah di HSS, Suami Tikam Istri hingga Tewas!

Sumber: detikcom
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner