bakabar.com, BANJARMASIN – Persatuan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Kalsel temui Komisi IV DPRD Kalsel, Jumat (8/1). Mereka curhat, kalau tak bisa ikut seleksi CPNS, pasalnya tidak ada persyaratan untuk lulusan PGMI.
Ketua Perkumpulan Dosen PGMI wilayah Kalsel, Barsihanor mengatakan harusnya para jebolan PGMI mendapat perlakuan yang setara dengan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dalam seleksi CPNS.
Karena itu, ia berharap agar pemerintah daerah dapat segera menindaklanjuti aspirasi ini bisa diupayakan.
"Ini ada diskriminasi terhadap lulusan PGMI, harusnya kami juga punya kans," katanya
Secara kurikulum, jelasnya, tidak ada perbedaan antara mereka yang mengenyam pendidikan di PGMI maupun PGSD. Keduanya sama-sama punya kemampuan untuk menjadi guru kelas.
Namun justru sebaliknya, ketika Kementerian Agama (Kemenag) membuka lowongan seleksi CPNS, PGSD tetap bisa mendaftar. Padahal itu malah memperkecil peluang kawan-kawan lulusan PGMI untuk bisa lulus.
"Peluang jebolan PGMI menjadi semakin kecil," ucapnya lirih.
Ketua Komisi IV, M Lutfi Syaifuddin memahami apa yang dirasakan para alumni PGMI di Kalsel. Ia berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut ke pemerintah daerah.
"Kami akan membuat surat ke seluruh BKD dan DPRD kabupaten/kota, agar jebolan PGMI diberi kesempatan untuk mendapatkan kesempatan mendaftar seleksi CPNS," ujarnya.
Politikus Partai Gerindra ini melihat tidak adanya formasi bagi PGMI di tiap seleksi CPNS bukan lantaran disengaja, melainkan lantaran ketidaktahuan semata.
"Kami rasa ini bukan kesengajaan, hanya ketidaktahuan teman-teman BKD di daerah," pungkasnya.