bakabar.com, BANJARMASIN – Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menganugerahi gelar Doktor Kehormatan Honoris Causa kepada seorang warga Belanda, saat sidang terbuka di gedung General Lecture Theater ULM, Selasa (18/6) pagi.
Nicolas Josephus Maria ‘Nico’ Roozen dinilai berpengalaman selama 30 tahun sebagai direktur eksekutif dalam Solidaridad, organisasi yang aktif dalam bidang ekonomi berkelanjutan yang inklusif.
“Ide, pemikiran, dan aktivitasnya yang mengglobal, pemikiran di bidang berkelanjutannya diikuti oleh lebih dari 30.000 orang,” tutur Ketua Senat ULM, Gusti Muhammad Hatta dalam pidatonya.
Hatta menilai pria kelahiran Heemskerk, Belanda tersebut adalah seorang yang visioner. Banyak pemimpin di bidang berkelanjutan di tingkat internasional yang menyukai, mengomentari dan aktif berbagi atas pemikiran-pemikiran Nico. Serta penggagas inisiatif awal ‘fair trade max havelaar’ yang akhirnya mendunia yaitu ‘fair trade internasional’.
“Tidak aneh jika beliau banyak mendapat penghargaan, baik dalam negerinya seperti Menteri Kerjasama Kerajaan Belanda, maupun luar negeri seperti dari India, Amerika, Kanada dan lain-lain,” ujarnya.
Nico Roozen sendiri tampak senang dan antusias. Terlebih ketika mengetahui kali pertama ULM menganugerahkan gelar di bidang pembangunan berkelanjutan kepada orang asing.
Dikatakannya, penganugerahan ini tidak hanya miliknya, tapi milik seluruh staf Solidaridad. Membuka jalan untuk bisa berinteraksi dan berbagi pengalaman bagaimana Solidaridad berkiprah selama setengah abad. Khususnya dalam hal pembangunan berkelanjutan di berbagai belahan dunia, dengan mahasiswa ULM Banjarmasin.
“Kami merasa sangat beruntung bisa bekerja sama dengan ULM, yang mana adalah sebuah lembaga pakar dalam isu pengolahan lahan basah, mengingat lokasi geografis Kalimantan Selatan,” katanya.
Rektor ULM Banjarmasin, Sutarto Hadi ikut menanggapi. Pantas diberikan, lantaran Nico Roozen dengan Solidaridad-nya banyak membantu kemaslahatan dan kebermanfaatan masyarakat global.
“Jutaan orang telah meningkat kualitas hidupnya karena bantuan dan kerja yang mereka lakukan,” paparnya.
Sutarto Hadi berharap bahwa dengan hal ini akan meningkatkan kerjasama yang dibangun ULM dan organisasi Solidaridad.
Sekadar diketahui, Solidaridad ada sejak 2012 di Indonesia. Dikelola di bawah pusat keahlian Regional Asia, kali pertama melakukan kegiatan dengan petani kelapa sawit mandiri di Jambi. Selain sawit, teh, kedelai dan manajemen bentang darat juga dalam tahap implementasi di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Kegiatannya di Indonesia adalah meningkatkan pasokan kelapa sawit berkelanjutan melalui dukungan terhadap petani mandiri dan perkebunan di Indonesia, untuk melakukan praktik usaha lestari. Transformasi menuju kelestarian pada industri teh Indonesia melalui standarisasi nasional. Bentang darat merapi dan merbabu lestari yang mencakup penjagaan kelestarian keanekaragaman lokal hayati, ekosistem dan sumber air disana. Perbaikan penghidupan bagi petani mandiri di Kalimantan Barat, dan meningkatkan kehidupan petani sekaligus menjaga kelestarian hutan.
Pengadaan air bersih siap konsumsi dari sumber hidropanel di empat desa di Kalbar. Program desa hijau di 2 desa di Sintang yaitu desa Merpak dan desa Sepulut, serta desa Tapang Semadak yang berlokasi di Sekadau.
Lalu ada program k77 dan k52 yaitu memfasilitasi pembentukan koperasi sebagai distributor pasar untuk petani di kawasan Sintang.
Serta program Acquaculture Innovation Challenge 2019, yaitu menghubungkan inovasi dengan modal dan pengetahuan pada industri budidaya udang.
Baca Juga:SBMPTN 2019, Prodi Hukum ULM Sediakan Ratusan Kursi
Baca Juga:ULM Alokasikan Dana Hibah Rp4,8 M untuk Beasiswa Mahasiswa dan Disertasi Dosen
Reporter: AHC07
Editor: Fariz Fadhillah