bakabar.com, PELAIHARI – Sempat diamankan, polisi melepas empat pelaku tindak pungutan liar (pungli) terhadap pengguna jalan di Desa Kunyit, Kecamatan Bajuin, Tanah Laut.
“Sudah dibebaskan,” ujar Kapolsek Pelaihari Iptu Felly Manurung, Senin (15/3) kepada bakabar.com.
Empat pelaku pungli tersebut berinisial MJ (45), MP (40), ME (30), PB (33). Semuanya warga Ketapang, Bajuin, Tanah Laut,
“Kami kembalikan ke keluarganya dan kita lakukan pembinaan saja,” sambung Felly.
Namun sebelum dilepas, kata Felly, pihaknya mewajibkan keempatnya membuat surat pernyataan.
“Agar tidak mengulangi perbuatannya,” sambung Felly.
Lebih jauh, kepada polisi para pelaku itu mengakui baru dua hari melancarkan aksinya. Mereka berdalih hanya mencari ‘uang rokok’.
“Atas dasar itu dan pertimbangan matang jaminan keluarga bahwa tidak mengulangi lagi maka kami lepas,” kata Felly.
Memang, sebut dia, sebelum dilakukan penangkapan aksi pungutan itu juga terjadi di beberapa lokasi.
Namun dalam operasi Sabtu 13 Maret, polisi hanya menangkaptangan komplotan itu di Desa Kunyit.
“Kita beri efek jera agar tidak lagi melakukan pungutan liar. Sebab meresahkan warga,” tandasnya.
Jalan Kunyit sendiri merupakan jalan kampung yang menjadi jalan alternatif pasca-runtuhnya jembatan di Kelurahan Pabahanan Pelaihari, 14 Januari lalu.
“Jalan itu menjadi satu-satunya akses yang dapat dilalui pengendara roda dua dan empat dari arah Banjarmasin maupun sebaliknya tapi justru dimanfaatkan oleh para pelaku ini,” ujarnya.
Sekali beraksi, mereka berempat kerap menarik pungutan liar dengan nominal yang bervariasi. Mulai dari Rp10 ribu hingga Rp100 ribu.
"Saat kami menerima laporan dari masyarakat dan para sopir kami langsung menuju ke lokasi. Kita lakukan tangkap tangan terhadap 4 orang pelaku pungli dan di tangan mereka didapati barang bukti hasil pungutan liar sebanyak Rp608 ribu," tandasnya.
Polisi Tangkap Komplotan Pungli Truk Banjarmasin di Jalur Alternatif Kunyit Tala
