bakabar.com, BANJARMASIN– Langkah Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Kalsel Muhidin mendukung Jokowi-Ma’ruf kian mantap.
Muhidin nekat berkoalisi dengan partai pendukung pasangan tersebut dalam Pilpres 2019, di tengah ancaman pemecatan yang didengungkan DPP PAN, lewat Sekjen Eddy Soeparno.
Baca Juga:Muhidin Siap Gabung Tim Kemenangan Daerah Jokowi-Ma'ruf
Muhidin meminta agar partai besutan Zulkifli Hasan tersebut memikirkan nasib partai ke depan, terutama dalam pertarungan di pesta demokrasi lima tahunan nanti. Fokus yang dimaksud ialah mencapai target 4 persen suara partai PAN.
“Hubungan ini cuma dalam Pilpres saja, di luar itu kita bersama DPP fokus membesarkan partai,” terangnya ditemui di Hotel Best Western Banjarmasin, Kamis (13/12).
Baca Juga:Muhidin Minta DPP PAN Kaji Ulang soal Sanksi
Lanjutnya, Muhidin menilai perbedaan penentuan pilihan capres ini lumrah terjadi, sebagai taktik dalam membesarkan nama partai yang dipelopori Amien Rais tersebut.
Ya, menurut survei ketentuan partai, PAN mesti memenuhi perolehan suara di atas 4 persen. Apabila di bawah, maka seluruh kader otomatis dinyatakan tak lolos ambang batas parlemen dalam Pileg 2019-2024 mendatang.
Baca Juga:Meski Membelot, Jabatan Muhidin Tak Dicopot
“Walaupun berhasil menduduki kursi parlemen, kalau perolehan suara di bawah standar tetap gugur,” katanya.
Agar kondisi tersebut tidak terjadi, ia meminta DPP maklum. Dia memastikan, apabila diberhentikann maka 200 ribu suara masyarakat dan kader Banua bakal melayang.
“Apabila saya dikeluarkan, maka suara untuk partai juga hilang. Jadi untuk mengembangkan partai, DPP harus mepertimbangkan-lah keputusannya,” terangnya.
Ya, janji untuk mengembangkan PAN, sudah melekat kepadanya sedari dilantik sebagai orang nomor satu di Banua.
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz F