bakabar.com, JAYAPURA – Tak bisa melanjutkan pertandingan final, pesilat Muhammad Hafizi akhirnya menyumbangkan medali perak untuk Kalimantan Selatan di PON XX Papua 2021, Selasa (12/10) pagi.
Muhammad Hafizi menghadapi Khoirudin Mustakim dari Jawa Tengah di final tanding kelas B (50-55 kilogram) putra di GOR Toware Jayapura.
Pertandingan ini hanya berjalan tidak sampai dua babak, setelah Muhammad Hafizi dinyatakan tidak mampu melanjutkan pertandingan oleh wasit.
Tepat di pertengahan babak kedua, rahang dan dada Hafizi terpukul Khoirudin Mustakim. Sejurus kemudian Hafizi tergeletak dan wasit meminta Khoirudin berdiri di sudut netral.
Selanjutnya Hafizi langsung diperiksa petugas medis di atas arena, sehingga membuat pertandingan sempat terhenti sekitar 5 menit.
Setelah memastikan kondisi Hafizi, ketua pertandingan memutuskan pesilat kelahiran 11 Maret 1997 itu tidak bisa melanjutkan pertandingan.
Lantas ofisial pencak silat Kalsel Selatan melayangkan protes, sekaligus meminta panitia memutar ulang video pertandingan.
Setelah video pertandingan diputar ulang, ketua pertandingan menetapkan serangan Khoirudin Mustakim sah.
Terhadap putusan ketua pertandingan, ofisial Kalsel menerima dan tidak memberikan respons yang berlebihan.
Ketika pemenang diumumkan, kelima dewan juri sepakat mengangkat lima bendera biru yang menandakan Khoirudin meraih emas berkat kemenangan teknik.
Hasil ini membuat Kalsel belum berhasil mencatat sejarah emas di PON. Sedangkan Khoirudin mempertegas reputasi sebagai peraih perak SEA Games 2019 di Filipina.
Pencapaian Hafizi sendiri melengkapi 7 perak yang diperoleh Kalsel di PON XX Papua 2021. Total Kalsel memperoleh 16 medali yang terdiri dari 1 emas, 7 perak dan 8 perunggu.
