bakabar.com, PELAIHARI – Air sungai Tabanio dan Kandangan di Kabupaten Tanah Laut (Tala) meluap.
Akibatnya Wilayah Desa Kunyit Kecamatan Bajuin, serta Kampung Sawahan dan Panjaratan Kecamatan Pelaihari terdampak dalam dua hari ini.
Bahkan ratusan rumah warga kebanjiran. Terutama yang bersamping dengan daerah aliran sungai (DAS) Bajuin-Pelaihari dan titik dataran rendah wilayah itu.
Sekretaris Desa Kunyit Jatun, menerangkan sebanyak 129 KK dan 384 jiwa yang terdampak banjir di sejumlah RT.
Terparah di RT 06 sebanyak 82 rumah terendam, penghuni rumah diungsikan. Sebab, ketinggian air dalam rumah capai 1 meter.
“Permukiman terdampak tersebut berdekatan dengan tanggul Sungai Tabanio. Airnya meluap sampai ke jalan,” ujarnya kepada bakabar.com, Selasa (12/1) pagi.
Peristiwa itu mulai terlihat kemarin pagi, air naik hingga saat ini belum ada tanda-tanda surut, kondisi itu dipicu intensitas hujan lebat.
Hal serupa, terjadi di Desa Panjaratan Kecamatan Pelaihari, hampir 95 persen rumah penduduk setempat terendam.
Dengan ketinggian air di dalam rumah bervariasi dari 20 sampai 50 centimeter.
Kepala Desa Panjaratan Sahibul Yani mengatakan sebanyak 425 KK terdampak banjir.
Itu hampir semua RT terendam dari RT 01 sampai RT 09, “Bisa dikatakan 95 persen rumah penduduk dengan konstruksi rumah panggung terendam,” kata Sahibul.
Bahkan, sebut dia orangtua jompo dan warga yang kondisi sakit dipindahkan sebab rumahnya terendam.
Ia menambahkan, untuk membantu penduduk saat ini telah didirikan tenda pengungsian serta di bangun dapur umum oleh Pemeritah Kabupaten Tala.
Seperti diketahui Banjir di Kabupaten Tala meluas, berdasarkan tangkuman bakabar.com setidaknya ada 8 Kecamatan terdampak banjir.
Yakni Kecamatan Bati-Bati, Kecamatan Tambang Ulang, Kecamatan Kurau, Kecamatan Bumi Makmur, Kecamatan Bajuin dan Kecamatan Pelaihari.
Kemudian lagi, Kecamatan Takisung dan Panyipatan juga sebagian banjir.