bakabar.com, BANJARMASIN – Tak bertemu Ketua DPRD Kalsel di aksi #SaveKPK jilid II, mahasiswa berjanji akan menggelar aksi serupa hingga tuntutan dipenuhi.
Di bawah guyuran hujan massa terlihat membubarkan diri selepas salat Magrib sekitar pukul 18.43.
Koordinator wilayah (Korwil) Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kalimantan (BEM Seka), Ahmad Rinaldy menegaskan akan kembali menggelar aksi lanjutan hingga aspirasi ini didengar dan ditindaklanjuti.
“Sesuai kesepakatan Korwil kita tarik mundur. Kita akan konsolidasikan lagi terkait aksi lanjutan,” katanya.
Ada tiga poin yang diinginkan massa sebelum mereka mundur. Pertama, Menuntut dan mendesak Presiden Joko Widodo untuk angkat suara perihal tuntutan mahasiswa Kalsel, dengan bukti dokumentasi video dan rilis tertulis.
Kedua, menuntut dan mendesak Presiden Joko Widodo untuk menerima dan menyetujui tuntutan mahasiswa Kalsel sebagaimana terlampir tuntutan sebelumnya.
Ketiga, menuntut Ketua DPRD Kalsel Supian HK untuk mundur dari jabatannya, apabila tidak dapat memenuhi tuntutan yang pertama.
Sebelum Unjukrasa Jilid II yang terjadi di Jalan Lambung Mangkurat itu sempat ricuh.
Massa mulai bereaksi setelah dua anggota DPRD Kalsel Hj Rachmah Norlias dan Siti Nortita Ayu Febrian pergi meninggalkan massa. Mereka menolak menyampaikan aspirasinya kecuali pada Ketua DPRD Kalsel H Supain HK.
Aksi dorong yang kemudian menjadi kericuhan tak dapat dihindarkan. Polisi yang sempat terdesak mundur berupaya mempertahankan posisi.
Akibatnya, sejumlah mahasiswa dan aparat kepolisian alami sesak nafas dan terluka hingga langsung dilarikan ke rumah sakit.
Pasca kericuhan itu, massa masih bertahan di lokasi tersebut. Ketika hujan turun masa tetap tak membubarkan diri.
Aksi #savekpk jilid II oleh mahasiswa Kalsel. Foto-Istimewa
