Hot Borneo

Aksi Demo Tuntut Mundur Oknum Pembakal di Martapura Timur: Warga Kecewa!

Skandal foto mesum pambakal. Ratusan warga Desa Tambak Anyar Ulu, Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalsel, berdemo di DPRD Banjar mendesak Kades RM mundur.

Featured-Image
Ratusan warga berdemo di halaman DPRD Banjar di Jalan A Yani Martapura, menuntut kepala desa mundur dari jabatannya, Selasa (14/2). Foto-apahabar.com/Hendra Lianor

bakabar.com, MARTAPURA - Ratusan warga Desa Tambak Anyar Ulu, Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalsel, menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Banjar, Selasa (14/2). Mereka mendesak kepala desa berinisial RM mundur dari jabatannya.

Sejatinya, Pemkab Banjar sudah memberi sanksi berupa teguran tertulis kepada oknum kepala desa itu. Namun, warga kukuh meminta pambakal melepas jabatannya.

Demo ini didominasi emak-emak. Mereka datang menggunakan 13 unit taksi carry. Beberapa di antaranya datang menggunakan sepeda motor.

Baca Juga: Heboh! Foto Mesum Diduga Oknum Pambakal di Martapura Timur Beredar di Medsos

Ketua DPRD Banjar, HM Rofiqi, anggota DPRD Banjar, Gusti Abdurrachman, Kepala Dinas PMD, Syahrialuddin, Camat Martapura Timur, Guslan, pasang badan menghadapi ratusan warga.

Sementara Kapolres Banjar AKBP M Ifan Hariyat bersama puluhan personelnya memimpin pengamanan demonstrasi. Sejumlah anggota TNI dan Satpol PP juga turun menjaga keamanan.

Kurang lebih 20 tokoh masyarakat dipersilahkan masuk ke ruang Paripurna lantai II DPRD Banjar, mewakili seluruh warga untuk menyampaikan aspirasi. Sayangnya, pambakal yang bersangkutan tidak hadir.

Dalam proses mediasi, warga tetap meminta kades RM mengundurkan diri. Di balik skandal foto tidak senonohnya, ada kekecewaan warga terhadap kepemimpinan pambakal selama ini.

"Tidak ada toleransi lagi. Masyarakat sudah sepakat tidak mau lagi dipimpin dia," ucap salah satu warga, Wahid.

Perwakilan warga dan pihak DPRD dan pemerintah mencari solusi kasus foto tidak senonoh kades Tambak Anyar Ulu di DPRD Banjar, Selasa (14/2). Foto-bakabar.com/Hendra Lianor
Perwakilan warga dan pihak DPRD dan pemerintah mencari solusi kasus foto tidak senonoh kades Tambak Anyar Ulu di DPRD Banjar, Selasa (14/2). Foto-bakabar.com/Hendra Lianor

"Kami terganggu dan tidak tenang jika pambakal ini masih memimpin. Mau ke sawah, mengajar, kami tidak bisa tenang kepikiran terus karena pambakal tidak mau turun," sambung Khairuddin.

Irawati, warga lainnya, mengaku kecewa karena pambakal RM tidak hadir. "Kecewa. Seandainya pambakal hadir kami bisa langsung bermediasi di sini," ucap Ira.

Sementara Kepala Dinas PMD Banjar Syahrialuddin menjelaskan alasan pemerintah tidak bisa memecat langsung kepala desa karena harus mengikuti aturan UU nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.

"Seandainya yang bersangkutan mengundurkan diri kami dapat memproses langsung," ucap Syahrialuddin yang diamini Camat Martapura Timur.

Baca Juga: Akhirnya, Pambakal di Martapura Timur Buka Suara Terkait Foto Mesumnya Beredar

Baca Juga: Resmi, Bupati Banjar Keluarkan Sanksi Soal Kasus Foto Mesum Oknum Kades di Martapura Timur

Pembicaraan antara kedua belah pihak cukup alot. Setelah lebih dari satu jam, semua peserta rapat menutuskan mediasi akan digelar kembali antara warga dengan pambakal RM di desa setempat.

Ketua DPRD Banjar, HM Rofiqi, mengibaratkan kepala desa dan masyarakat seperti pasangan suami istri. Desa, kata dia, akan tumbuh maju jika kedua pasangan ini harmonis.

"Saya mengusul mediasi lagi agar kampung ini tidak ada lagi prasangka, tidak ada saling menyalahkan, dan tidak ada lagi yang negatif," ucap Rofiqi.

Pada mediasi tersebut, ia meminta agar tokoh agama berpengaruh dihadirkan sebagai mediator. Untuk jadwalnya, menunggu semua pihak siap hadir, termasuk pambakal RM.

Camat Martapura Timur Guslan mengatakan pihaknya bersama Forkopimcam siap memfasilitasi mediasi. Sementara soal keamanan, Polres Banjar sudah memberikan jaminan. 

"Semoga mediasi yang akan datang merupakan yang terakhir dan tidak ada lagi permasalahan agar kampung ini kembali tenang," harap Guslan.

Editor
Komentar
Banner
Banner