bakabar.com, PASER – Banjir yang melanda Kabupaten Paser sejak sepekan terakhir ini memutus akses jalur transportasi darat. Bahkan, empat kecamatan telah terendam banjir akibat Sungai Kandilo dan Sungai Telake meluap.
Salah satu desa yang terisolir yakni Desa Kepala Telake, Kecamatan Long Kali. Petugas bahkan kesulitan menempuh desa tersebut lantaran jembatan Sungai Sangar yang menyambungkan antar desa terputus akibat banjir, sehingga pendistribusian logistik maupun pakaian laik pakai ikut terhambat.
Meski begitu, Pemerintah Kabupaten Paser menggunakan helikopter untuk mengirimkan bantuan tersebut. Sejak Sabtu (9/10) helikopter tersebut mendarat di SD Negeri 017 Kecamatan Long Kali dengan membawa sejumlah bantuan.
“Warga di sini sudah sangat membutuhkan bantuan ini, termasuk desa yang terisolir. Bupati tidak menginginkan tunggu surut,” kata Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Paser, Abdul Kadi Sambolangi pada Minggu (10/10).
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Paser, Salman mengatakan pendistribusian bantuan ke Desa Kepala Telake dengan jalur udara hanya membutuhkan waktu 15 menit saja. Sedangkan bila menempuh jalur darat bisa mencalai 6 jam perjalanan dari Desai Pait, Kecamatan Long Ikis.
“Kalau pakai jalan biasa sulit, jadi jalur udara cuma 15 menit. Ini kita kirim tiga rit,” ujarnya.
Bantuan logistik yang dikirim berupa mie instan, 285 kilogram beras, 100 liter minyak goreng, 100 kotak teh, 62 rak telur, 100 bungkus garam dapur, air mineral, pampers, dan susu formula bayi. Bantuan diperkirakan cukup untuk 10 hari ke depan dengan menyasar 62 Kepala Keluarga atau 225 jiwa.