bakabar.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki meminta fungsi dan peran Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM) lebih dioptimalkan agar mampu mengakselerasi kelas UMKM.
"Jadi strategi besar kita adalah mendorong UMKM untuk berevolusi dan tidak terus-menerus memproduksi di sektor berteknologi rendah. Kita harus mulai masuk ke produk berbasis kreativitas dan berbasis teknologi," tutur MenKopUKM Teten Masduki dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (1/6).
Menteri Teten berpesan agar para pendamping dan pengelola PLUT harus mengarahkan pelaku UMKM untuk dapat berinovasi dan menciptakan pasar baru dengan peningkatan daya saing produknya. Termasuk mengarahkan pelaku UMKM untuk menciptakan produk-produk berkualitas berbasis keunggulan di setiap wilayahnya.
Di sisi lain pendamping dan pengelola PLUT, disebutnya, harus mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dalam layanannya termasuk dalam hal proses produksi UMKM.
Baca Juga: Kerja Pemerintah, KemenkopUKM: Upayakan UMKM Masuk Rantai Pasok Industri
"Kami punya agenda besar untuk melakukan transformasi UMKM dari yang berteknologi rendah ke teknologi yang tinggi. Kami juga sedang mendorong UMKM agar skala usahanya naik dengan melakukan transformasi digital," katanya.
Ia juga berharap agar tenaga pendamping dan pengelola PLUT-KUMKM dapat terlibat lebih aktif dalam mengubah cara pandang berusaha dari para pelaku UMKM agar tidak lagi berproduksi sendiri-sendiri dengan skala kecil. Menurut dia, skala usaha UMKM akan meningkat dengan cepat manakala terhubung dengan rantai pasok industri.
Dijelaskan Teten bahwa saat ini UMKM yang terhubung dengan rantai pasok industri besar baru sekitar 7 persen. Padahal di negara tetangga seperti Vietnam, justru jumlah UMKM yang terhubung ke industri besar sudah mencapai 24 persen.
"Penting bagi kita untuk mendampingi mereka selain untuk mulai berproduksi berbasis teknologi juga perlu mengarahkan mindset agar usaha mereka berbasis industri," ucap MenKopUKM.