bakabar.com, MARABAHAN – Akibat sejumlah tiang listrik yang tak lagi memenuhi standar, sejumlah warga di Desa Purwosari Baru dan Tamban Sari Baru, Kecamatan Tamban, meminta perhatian lebih dari PLN.
Seperti di Desa Purwosari Baru, terutama di RT 1 dan 2, warga meminta PLN segera memindahkan tiang listrik yang terendam air sungai.
Kondisi itu dikhawatirkan menyebabkan tersetrum massal, seandainya kabel listrik putus dan menyentuh air sungai.
Terlebih sungai tersebut masih digunakan warga sekitar untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk transportasi air seperti kelotok dan jukung.
Pun akibat terlalu lama terendam air sungai, beberapa tiang mulai miring. Dikhawatirkan tiupan angin kencang dapat merobohkan tiang-tiang listrik itu.
“Sebenarnya dulu tiang-tiang listrik tersebut masih berada di tanah. Namun akibat erosi, lambat-laut terendam dalam sungai,” jelas Kepala Desa Purwosari Baru, Sujinal, Rabu (18/11).
“Kondisi ini sudah pernah dilaporkan kepada pihak terkait, termasuk anggota DPRD provinsi dan kabupaten,” imbuhnya.
Selain terendam air, banyak kabel listrik yang bersentuhan dengan pepohonan. Tak mengherankan kalau setiap angin kencang, listrik di kawasan itu langsung padam.
“Bahkan listrik mati sejak Minggu (15/11) hingga Selasa (10/11) sore, setelah terjadi angin kencang,” imbuh Suratno, salah seorang warga Purwosari Baru di RT 1.
Aliran listrik mati akibat situasi serupa, juga terjadi di Desa Tamban Sari Baru. Di beberapa titik, jaringan kabel nyaris tak terlihat akibat ditutupi daun pohon.
“Kalau kondisi tiang, cukup banyak yang hampir roboh karena tanah pondasi sudah terkikis. Supaya tidak fatal, beberapa tiang kami sangga dengan kayu,” cetus Saleh, warga Desa Tamban Sari Baru RT 04.
Sementara Manajer PT PLN Unit Layanan Pelanggan Marabahan, Arliansyah, menjelaskan sudah melakukan survei ke dua desa tersebut.
“Untuk pekerjaan perbaikan sementara, kami sudah menjadwalkan antara 24 atau 25 November 2020. Kami fokus dulu ke Purwosari Baru, karena terbilang urgensi,” jelas Arliansyah.
“Namun kemungkinan hanya beberapa yang dipindah, tergantung kondisi keamanan di lokasi. Intinya perbaikan dilakukan bertahap,” tegasnya.
Perbaikan itu juga termasuk perampalan pepohonan yang terkena kabel listrik bertegangan tinggi hingga 2.000 volt.
“Setiap kabel tersentuh benda asing, aliran listrik hampir dipastikan mati. Hal itu disebabkan proteksi otomatis memadamkan aliran dari kabel-kabel bertegangan tinggi,” tandas Arliansyah.