bakabar.com, BANJARMASIN - Bank Indonesia melaporkan pemicu meledaknya Inflasi Kalimantan Selatan di akhir tahun 2022.
Hingga Desember, BI mencatat Inflsi Kalsel sudah menyentuh 6,12 persen dari target makaimum 4 persen.
Kepala Kantor Bank Indonesia, Iman Subarkah mengatakan faktor kebijakan hingga penurunan hasil panen karena hama jadi pemicu melejitnya angka inflasi.
“Kondisi ini memang disebabkan beberapa faktor, dari dampak kenaikkan BBM, hasil panen padi vareates yang berkurang karena hama tungro,” kata Imam Subarkah dalam pertemuan Bincang Bareng Media (BBM), Rabu (7/12) di Fugo Hotel Banjarmasin.
Selain itu ketersediaan komuditas yang menipis turut menjadi pemicu inflasi tersebut.
Untuk menahan itu, BI dan Pemprov Kalsel sudah menggelar berbagai operasi pasar hingga pasar murah.
Meski begitu pada triwulan III 2022, perekonomian Kalimantan Selatan terus melanjutkan pertumbuhan positif di tengah perlambatan ekonomi global dan kenaikan inflasi domestik.
Perkembangan tersebut tercermin pada pertumbuhan ekonomi triwulan III 2022 yang tumbuh 5,59% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan capaian triwulan sebelumnya sebesar 5,81% (yoy).
Kinerja ekonomi yang tetap kuat tersebut ditopang oleh berlanjutnya perbaikan permintaan domestik dan tetap tingginya kinerja ekspor.