bakabar.com, BANJARMASIN – Sejumlah destinasi wisata andalan Kota Banjarmasin resmi ditutup mulai akhir pekan ini. Salah satunya Siring Sungai di Jalan Piere Tendean.
Penutupan dilakukan sepanjangan wisata Siring. Dari Patung Bekantan hingga Jembatan Pasar Lama. Penutupan akan dilakukan pada Sabtu dan Minggu.
“Penutupan ini bersifat sementara atau berlangsung tiga bulan,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banjarmasin Ehsan Al Haq dihubungi bakabar.com, Rabu (9/7).
Setiap bulannya, akan dilakukan evaluasi secara menyeluruh. Demi mengukur perihal keefektifan kebijakan penutupan itu.
"Penutupan ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tempat umum termasuk di Siring Piere Tendean," ujarnya.
Warga bakal dilarang beraktivitas selama penutupan kawasan Siring Piere Tendean.
Jangankan untuk masuk, mereka diimbau tidak memarkirkan kendaraan di dalam kawasan Siring Piere Tendean.
Sebab, penutupan akan dilakukan secara menyeluruh. Meliputi Rumah Anno, Menara Pandang hingga lapangan basket.
Teknisnya, pagar, tali dan spanduk pemberitahuan penutupan akan disebar di sepanjangan trotoar dan jalan masuk sebelum ke Piere Tendean.
"Nanti dijaga oleh Satpol PP, Dishub lalu Dinkes hingga TNI dan Polri,” tuturnya.
Banyaknya wisatawan dan masyarakat yang berkunjung ke Siring Piere Tendean pada pekan lalu menjadi alasan penutupan.
Mereka yang datang, kata dia, sebagian tak mengindahkan protokol kesehatan. Tak mengenakan masker dan tak menjaga jarak.
Ironisnya lagi, sambung dia, anak balita, lansia hingga ibu hamil turut nimbrung di salah satu objek wisata andalan ibu kota Kalsel itu.
"Atas dasar itu kami menyikapi dengan menutup kawasan Siring Piere Tendean," ucapnya.
Penutupan, kata dia, sebagai bentuk keseriusan Pemkot Banjarmasin untuk menjaga kesehatan masyarakat selama pandemi Covid-19.
Meski begitu warga yang ingin beraktivitas di luar kawasan Siring Piere Tandean tetap diperbolehkan.
"Yang kita tutup, aset milik Pemkot karena tidak bisa menutup jalan di sanakan karena ada perkampungan warga," pungkasnya.
Sampai hari ini, sudah terdapat 1.549 warga Banjarmasin yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari sebanyak itu, 1.063 di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit, 24 di luar perawatan, 334 sembuh, dan 128 meninggal dunia.
Saking masifnya penularan Covid-19 di ibu kota Kalsel, tak ada satupun zona hijau tersisa dari 52 kelurahan di Banjarmasin. Praktis, Banjarmasin masih menjadi daerah penyumbang kasus Covid-19 terbanyak dari 13 kabupaten/kota di Kalsel.
Editor: Fariz Fadhillah