Kalsel

Ajak Pemerintah Duduk Bersama Tangani Banjir

apahabar.com, BANJARMASIN – Sejumlah banjir sempat melanda Kalsel, termasuk di Martapura, Kabupaten Banjar. Sayang hingga kini…

Featured-Image
Foto- Anggota Komisi III DPRD Kalsel dari fraksi Gerindra, Zihan Hanifa. Foto-apahabahar.com/Rizal Khalqi.

bakabar.com, BANJARMASIN – Sejumlah banjir sempat melanda Kalsel, termasuk di Martapura, Kabupaten Banjar. Sayang hingga kini penanganannya belum sepenuhnya menyentuh ke akar masalah.

Berkaca pada sejumlah kasus banjir, banyak spekulasi muncul. Tak ayal, penanganan banjir yang saban tahun tahun terjadi malah makin parah.

Di Martapura, peristiwa bajir tahun ini sempat menelan korban jiwa akibat keseterum aliran listrik.

Lantas, bagaimana wakil rakyat di DPRD Provinsi Kalsel menanggapinya?

Aanggota Komisi III DPRD Kalsel, Zihan Hanifa minta pemerintah melakukan kajian dan langkah jangka jangka panjang untuk menanggani banjir tersebut.

Setidaknya, menurut politisi Gerinda ini semua pihak dapat bersinergi mengurai masalah dihadapi masyarakat.

“Paling baik kita duduk sama, antara legislatif dan eksekutif. Kita harus dengar kondisi dan keadaanya seperti apa. Apakah mungkin itu karena faktor alam, apakah mungkin dengan tambang,” kata Zihan, Jumat (6/3).

Jihan juga meminta pemerintah buka-bukaan soal penyebab banjir selama ini di Kabupaten Banjar. Dia mendesak adanya kajian terkait penanganan bencana alam sebagai langkah mencari solusinya.

Banjir menyebabkan kerugian yang tidak sedikit, sektor ekonomi pun terhambat dan perlu waktu untuk pemulihannya

Awal Februari lalu, ada lima dari 10 titik yang dianggap rawan banjir di Martapura Kota.

Sementara 10 titik daerah rawan tersebut di antaranya Kelurahan Keraton, Pesayangan, Desa Pesayangan Barat, Murung Keraton, Tunggul Irang, Tunggul Irang Ilir, Tunggul Irang Ulu, Bincau Muara, Bincau, Labuan Tabu.

"Dari beberapa titik tersebut sudah terdapat beberapa genangan air di jalan yang mulai menghambat arus lalu lintas," ujar Kapolsek Martapura Kota, AKP Boma Wedhayanto Purnomo kepada bakabar.com, beberapa waktu lalu.

Wilayah yang tergenang tersebut beber AKP Boma adalah Pesayangan, Pesayangan Barat, Tunggul Irang, Tunggul Irang Ilir, dan Tunggul Irang Ulu. Genangan air, kata dia, akibat luapan Sungai Martapura.

"Tapi untung saat ini luapan air sungai masih dalam batas aman, masih belum ada yang masuk ke dalam rumah warga," terangnya.

AKP Boma memastikan jajarannya akan terus memantau debit air Sungai Martapura.

Di lain sisi, Desa Labuan Tabu juga sempat tergenang luapan air sungai. Menurut keterangan Fathul Minan, warga sekitar, kenaikan air terjadi lumayan cepat.

"Luapan air hampir sampai ke aspal jalan, paling sekitar 2 meter," tuturnya kala itu.

Baca Juga: Banjarmasin Masih Banjir, Pemkot Sulit Normalisasi Sungai!

Baca Juga: Waspada! Banjir Masih Hantui Kota Banjarmasin

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner