Debat Capres

AHY Optimis Prabowo Kuasai Panggung Debat Pilpres 2024

Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) optimis capres nomor urut dua Prabowo Subianto bakal menguasai panggung debat.

Featured-Image
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Foto: apahabar.com/Dafa

bakabar.com, JAKARTA - Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) optimis capres nomor urut dua Prabowo Subianto bakal menguasai panggung debat.

"Saya yakin beliau punya pemahaman lengkap dalam pertahanan, keamanan, dan geopolitik," ungkap AHY di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (7/1).

Hal itu kata dia karena prabowo memiliki pengalaman militer selama lebih 25 tahun yang bisa dijadikan modalnya. Tidak seperti capres yang lain.

Baca Juga: Jacket Bomber Pasangan Ganjar-Mahfud di Debat Capres ke-3

"Apalagi saat ini beliau menjabat sebagai menteri pertahanan, dengan karier 25 tahun lebih di dunia militer. Beliau punya pemahaman komprehensif, terutama tentang dunia pertahanan saat ini," jelasnya.

Kata pria yang akrab di sapa AHY itu, strategi pertahanan negara perlu dipersiapkan, jauh sebelum konflik terjadi.

Dia berkaca pada konflik geopolitik sebelumnya yang terjadi secara tiba-tiba. Oleh karena itu, kemampuan seorang pemimpin dalam pembangunan kekuatan negara merupakan hal krusial bagi Indonesia.

"Jika sebuah negara ingin damai, jika kita ingin damai, kita harus siap berperang. Ini sebuah filosofi yang kita terapkan dalam pembangunan kekuatan pertahanan negara. Seperti apa yang terjadi di Ukraina-Rusia misalnya memberikan pelajaran berharga kepada seluruh negara di dunia," jelas AHY.

Baca Juga: Debat Capres: Prabowo Bicara Prinsip Bertetangga Baik

Lalu, AHY menyebut hal itu hanya ada dalam diri Prabowo. Sebagai calon presiden yang memiliki kapasitas untuk menyiapkan strategi pertahanan yang matang.

Kendati kini belum ada ancaman nyata untuk pertahanan Indonesia. Namun kata dia negeri ini tetap perlu mempersiapkan untuk mengantisipasi konflik.

"Apakah ada ancaman langsung terhadap Indonesia saat ini? Mungkin kasat mata tidak terlihat, tetapi tidak ada suatu waktu khusus bagi negara untuk mempersiapkan menghadapi konflik, sengketa, perang. Tidak mungkin misalkan terjadi perang tiba-tiba ada waktu persiapan," jelas AHY.

Editor


Komentar
Banner
Banner