bakabar.com, BANJARMASIN – Seorang advokat perusahaan tambang di Kalimantan Selatan, Jurkani menjadi korban pembacokan orang tak dikenal, Jumat (22/10) sore.
Lokasi pembacokan berada diDesa Bunati, Angsana, Tanbu, Kalsel pada sekira pukul 17.45.
Informasi sementara, Jurkani diserang saat berada di dalam mobil menuju areal sebuah konsesi tambang. Ia dicegat sejumlah orang yang menenteng senjata tajam. Mereka lebih dulu memecah kaca jendela mobil.
"Ada 50 orang," ujar saksi mata di lokasi kejadian.
Dalam penyerangan, Jurkani mengalami luka bacokan di sekujur tubuhnya. Tangan kanannya nyaris putus. Saat ini ia masih menjalani perawatan intensif di puskesmas setempat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel, Kombes Pol Hendri Budiman telah mengetahui informasi pengeroyokan tersebut.
Saat ini Polda Kalsel tengah berkoordinasi Polres Tanah Bumbu untuk menyelidiki kasus ini.
"Luka parah. Nanti saja cek lagi,” ujar Hendri saat dikonfirmasi, Jumat (22/10) malam.
Sebagai informasi tambahan, belakangan waktu Jurkani getol mengadvokasi dugaan pertambangan tanpa izin atau PETI di sana.
Jumat 17 Oktober lalu, purnawirawan polisi ini juga membuat laporan langsung ke Kapolri, Jenderal Listyo Sigit dan Menkopolhukam RI, Mahfud MD, atas dugaan praktik PETI tersebut.
Hingga akhirnya pada Sabtu (16/10) lalu, tim penyidik Bareskrim turun ke lapangan memasang garis polisi.
Kronologis Versi Polisi
Kapolres Tanbu, AKBP Himawan Sutanto Saragih melalui Kasi Humas, AKP I Made Rasa bilang kejadian berawal saat Jurkani melintas menggunakan mobil LV Strada DA 8279 ZJ di kawasan Desa Bunati.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: