bakabar.com, BANJARBARU - Biro Administrasi Pimpinan Provinsi Kalimantan Selatan (Adpimprov Kalsel) menggelar workshop penyusunan naskah pidato pimpinan di Banjarbaru, Kamis (24/10).
Diikuti 96 peserta dari 48 SKPD lingkup Pemprov Kalsel, kegiatan tersebut agar jajaran SKPD dapat memahami dan terlibat langsung dalam proses pembuatan naskah sambutan/pidato.
"Sehingga hasilnya bisa lebih matang, hal ini disebutkan untuk menghindari kesalahan tafsir ataupun kesalahan arti maupun makna yang disampaikan oleh jajaran SKPD dan dapat dipertanggungjawankan," papar Berkatullah, Kepala Biro Adpimprov Kalsel.
"Kualitas pidato tidak hanya dilihat dari isi, tetapi bisa membangun narasi positif, khususnya bagi daerah," imbuhnya.
Melalui penyusunan pidato pimpinan yang matang, maka visi dan misi dapat tersampaikan ke masyarakat dengan baik.
Adpimprov Kalsel juga melaunching inovasi yang diberi nama Dalapan (Digitalisasi Layanan Permintaan Pidato Pimpinan.
Adapun prosedur pembuatan naskah sambutan atau pidato berawal dari koordinasi bersama tim. Selanjutnya konseptor, korektor, kemudian pimpinan.
Keterlibatan jajaran SKPD disebutkan sebagai bagian koordinasi yang memberikan bahan informasi dan data yang selanjutnya dikelola oleh tim konseptor.
Beberapa poin menjadi catatan penting sehingga pelatihan ini dilaksanakan. Antara lain sebagai persiapan sambutan/pidato pimpinan yang baik sesuai ketentuan.
Kemudian sebagai sarana komunikasi pimpinan kepada masyarakat, kemudian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (fakta, regulasi, dan data).
Adpimprov Kalsel juga melaunching inovasi yang diberi nama Dalapan (Digitalisasi Layanan Permintaan Pidato Pimpinan.
Motivasi dibuatnya inovasi Dalapan ini untuk mempercepat pembuatan naskah sambutan pimpinan. Lalu supaya terjalin komunikasi kedua belah pihak. Baik dari SKPD ke Adpimprov Kalsel, maupun dari masyarakat.
"Dilangsungkannya kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kesadaran akan penting proses penyusunan naskah pidato pimpinan, sebagai sarab komunikasi pemerintah kepada masyarakat," sahut Belinda Devi LS, Kasubbag Komunikasi Pimpinan Adpimprov Kalsel.
"Sekaligus memiliki hukun dan moral. Sebab kerab terjadi pidato pimpinan akan diambil intisari atau kata-katanya di media massa yang disebarkan ke masyarakat," tambahnya.
Berangkat dari hal tersebut, pidato pimpinan harus disusun berdasarkan fakta, regulasi, data dan diksi yang dapat dipertanggungjawabkan.
"Kami berharap kegiatan ini dapat menghasilkan output berupa SDM di tingkat kebijakan dan pelaksanaan yang memahami pentingnya penyusunan naskah sambutan pimpinan," tutup Devi.