bakabar.com, BANJARMASIN – Ermanelly Cassanova (36) harus menjadi korban keberingasan kekasihnya sendiri YR yang tersulut api cemburu.
Sebelum pembunuhan terjadi, pria 27 tahun itu mengaku memergoki sang pujaan hatinya berkomunikasi via telepon dengan seseorang menggunakan panggilan ‘sayang’. Guru Muara Teweh itu pun tewas dengan cara mengenaskan; dipukul kunci roda oleh pelaku YR.
Usai dihabisi, jasad Erma dibiarkan tergeletak di semak-semak dekat selokan tak jauh dari pabrik tahu di Desa Jambu Hilir, Kandang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Sebagian tubuhnya hanya ditutupi oleh karung.
Pengakuan Pembunuh Kekasih di Kandangan: Kasihan namun Khilaf
Terungkap fakta baru jika pelaku tak langsung membuang jasad Erma. Entah mengapa, pelaku baru membuang jasad Erma pada pukul 18.00, Jumat (17/7) atau sekitar 14 jam setelah pembunuhan terjadi.
Padahal, jarak Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), lokasi pembunuhan dengan Desa Jambu Hilir hanya berkisar satu jam atau 60 kilometer.
Rupanya, dari penyelisikan media ini pelaku sempat memacu kendaraannya ke sejumlah daerah di hulu sungai hingga Banjarmasin.
“Pelaku sempat berkeliling di kawasan hulu sungai (HSU-HST-Tabalong-HSS) hingga ke kediamannya di Banjarbaru. Sempat juga ke Banjarmasin sampai akhirnya kembali ke HSS untuk membuang jasad. Pelaku panik,” jelas sumber media ini di kepolisian.
Kronologi Kejadian
Pada Rabu (15/7) pelaku menjemput korban di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara sekitar pukul 10.00 Wib.
Mereka lantas berkeliling menggunakan Toyota Innova DA 1604 TCA menuju Ampah-Tamiyang Layang, Kabupaten Barito Selatan.
Sementara itu sepeda motor Honda Beat KHG 6137 EO milik korban dimasukan ke dalam bagasi belakang mobil.
Cekcok mulai terjadi saat dalam perjalanan pelaku mendengar panggilan sayang dari ujung telepon milik korban.
Dipicu rasa cemburu, sekitar pukul 04.00, Kamis (16/7) pelaku kemudian memukul korban dengan sebuah kunci roda di bagian kepala hingga tewas.
Misteri Mayat dalam Karung di HSS Terungkap: Korban Pembunuhan!
Dari pengakuan pelaku, penganiayaan itu terjadi saat mereka di seputaran Kota Amuntai, Kabupaten HSU.
Ingin menghilangkan jejak, pelaku lalu membuang jasad korban di kawasan semak-semak tak jauh dari pabrik tahu, Desa Jambu Hilir, Kandangan, Kabupaten HSS.
Sementara pelaku bertolak menuju kediamannya di kawasan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, jasad korban baru ditemukan warga esok harinya sekitar pukul 18.00, Jumat (17/6).
“Hasil pemeriksaan ada luka di bagian dahi dan pipi sebelah kiri. Untuk perhiasan lengkap, cincin, kalung dan anting,” ujar Kasat Reskrim AKP Bala Putra dihubungi usai penemuan.
Dari sederet kejanggalan itu, polisi memulai penyelidikan dengan menelusuri identitas korban.
Dari patroli siber kepolisian, didapat akun media sosial facebook milik korban bernama Ermanelly Cassanova.
“Korban beralamat di Jalan Indah Permai, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara,” jelas Putra.
Sukses mengantongi identitas korban, polisi kemudian berkoordinasi dengan Polres Barut, Polda Kalteng untuk menghubungi keluarga korban.
Bermodal informasi sosok terakhir yang membawa korban, polisi kemudian bergerak ke rumah YR dan melakukan penangkapan pada sekitar pukul 05.00, Sabtu (18/7).
Selain pelaku, polisi juga menangkap dua warga lain. Seorang berperan sebagai penadah sepeda motor milik korban yang dijual murah oleh pelaku seharga Rp4,5 juta, sementara seorang lainnya berperan membantu pelaku menjual sepeda motor itu dengan upah Rp500 ribu.
“Pelaku mengakui menghabisi nyawa korban lantaran cemburu berat,” jelas Kabid Humas Kombes Pol M Rifai.
Editor: Fariz Fadhillah