bakabar.com, BANJARMASIN- Terdapat tiga calon mahasiswa yang tidak bisa mengikuti tes UTBK SBMPTN di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Gelombang Pertama karena terkonfirmasi positif Covid-19.
UTBK SBMPTN merupakan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Tahun ini pelaksanaannya cukup berbeda karena pandemi Covid-19.
"Di mana pada gelombang pertama kemarin, kami telah menerima ketiga calon mahasiswa terkonfirmasi reaktif Covid-19. Setelah beberapa kali dilakukan swab test, ketiganya terkonfirmasi positif," ucap Wakil Rektor Bidang Akademik ULM, Dr. H. Aminuddin Prahatama Putra kepada bakabar.com, Senin (20/7) siang.
Oleh sebab itu, pihak kampus sendiri tidak bisa mengakomodir ketiga calon mahasiswa tersebut.
Walhasil, berkas ketiganya akan dikumpulkan terlebih dahulu dan dilaporkan ke Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) di Jakarta.
"Nanti untuk jadwal pelaksanaan tes akan dirundingkan bersama LTMPT seluruh Indonesia, jika memang ada peserta UTBK terindikasi positif Covid-19," jelas Amin.
Ketiga calon mahasiswa itu berasal dari beberapa kabupaten dan kota di Kalsel. Di antaranya 1 orang asal Barito Kuala (Batola) dan 2 orang asal Banjarmasin.
"Batas akhir pada Rabu, 22 Juli 2020 ini yang bersangkutan harus melaporkan ULM. Perihal sudah bisa mengikuti tes UTBK dengan membawa surat keterangan dari dokter. Jika diperbolehkan ikut, maka akan cek suhu tubuhnya terlebih dahulu," pungkasnya.
Sebelumnya, pihak kampus telah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dalam melaksanakan uji UTBK SBMPTN tahun ini.
Sedikitnya terdapat 8.435 calon mahasiswa baru yang mengikuti tes UTBK SBMPTN. Pelaksanaan sendiri dibagi menjadi dua gelombang.
Untuk gelombang pertama dilaksanakan pada 5 – 12 Juli 2020.
"Kita laksanakan 2 sesi dalam sehari. Terdapat 12 lokasi dan 19 ruangan," tambah Amin.
Sebelum memasuki ruangan tes, seluruh peserta wajib masuk ruang karantina mandiri yang disiapkan panitia terlebih dahulu.
Di sana peserta akan dicek suhu tubuh. Jika ditemukan suhu tubuh di atas rata-rata, maka panitia tidak mengizinkan bersangkutan untuk mengikuti tes.
Editor: Fariz Fadhillah