bakabar.com, BANJARBARU – Sedikitnya 90.105 rumah terendam dan mengalami kerusakan akibat terjangan banjir di Kalimantan Selatan hingga Rabu (27/1).
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Mujiyat, menekankan untuk mempercepat inventarisasi kategori kerusakan rumah.
“Karena Deputi RR (Rehabilitasi dan Rekonstruksi) sudah mau turun (ke Kalsel). Tetapi data kita belum akurat. Segera dipercepat,” kata Mujiyat memberikan arahan saat rapat virtual penanganan banjir
Saat masa transisi, BNPB RI akan melakukan evaluasi penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana banjir di Kalsel.
Untuk itu, dia menginstruksikan jajarannya agar mempercepat proses pendataan rumah-rumah yang mengalami kerusakan berdasarkan kategori.
“Ketika masa transisi kita coba mengurai dengan DSP (Dana Siap Pakai) juga. Akan dibantu setiap rumah untuk bersih-bersih. Bantuan itu besar kecilnya disesuaikan dengan jumlah rumah yang akan dihitung semuanya,” lanjut dia.
Diwartakan sebelumnya, pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan dana stimulan untuk perbaikan rumah penyintas banjir. Masing-masing yaitu Rp50 juta untuk rusak berat, Rp25 juta untuk rusak sedang dan Rp10 juta untuk rusak ringan.
“Jadi mohon dikoordinasikan. Senin, Deputi RR dipastikan akan datang ke Kalsel. Kalau sampai minggu terpenuhi datanya akurat, baru diverifikasi oleh pasukan dari Jakarta sebanyak 13 orang,” sebut dia.
Dari data BPBD Kalsel, diketahui jumlah masyarakat terdampak banjir semakin bertambah.
Dilaporkan sampai sore ini ada 627.073 jiwa dari 175.985 kepala keluarga (KK) dari 11 kabupaten/kota. 24 korban jiwa dan 3 orang dinyatakan hilang.
Kemudian terdata total pengungsi mencapai 135.656 orang dari 7 Kabupaten/Kota. Di mana, 71.577 warga di antaranya telah kembali ke kediaman dan tersisa ada 64.079 pengungsi.
Selanjutnya, fasilitas umum dan infrastruktur juga mengalami kerusakan. Yakni, 1.304 sekolah, 715 tempat ibadah, 208 jembatan dan total 939.323 meter jalan.