bakabar.com, BANJARMASIN – Peristiwa pembunuhan yang terjadi pada Sabtu (16/3) malam membuat geger Banjarmasin. Namun terdapat 5 fakta mengenai peristiwa terbunuhnya Subhan (30) warga Tatah Belayung, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Kalsel, tersebut.
Seperti diketahui Subhan ditemukan tak bernyawa di dalam gardu paring/bambu Jalan RK Ilir RT07 Kelurahan Kelayan Selatan, Kecamatan Banjarmasin pada Sabtu (16/3) malam.
Untungnya, tak berselang lama, pelaku yang ternyata warga setempat berhasil dibekuk Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Selatan dan Unit Jatanras Polresta Banjarmasin di tempat persembunyiannya.
Baca Juga:Malam Minggu Berdarah di Banjarmasin, Satu Nyawa Melayang
Berikut 5 fakta terkait kasus tersebut
1. Kronologis Berawal dari Pesta Miras
Berdasarkan pengakuan saksi berinisial Y, kejadian berawal dari pesta miras yang digelar pelaku Yandi (30) bersama tiga rekannya di gardu paring milik warga. Mereka pesta miras oplosan jenis Aldo.
Saat berada di lokasi bersama korban, ia dipaksa menenggak minuman keras. Demi menghargai pelaku, saksi dan korban berkali-kali meminum miras oplosan tersebut. Bahkan, saksi dan korban menyerahkan sejumlah uang untuk ikut menyumbang membeli miras.
"Saat itu saya dan korban baru pulang dari Siring usai jalan-jalan. Lalu ditelepon pelaku untuk mampir ke Gardu Paring dan diajak pesta miras. Kita sempat menolak namun pelaku tetap memaksa. Katanya tidak hargai kawan jika kami terus menolak," ucapnya kepada bakabar.com.
Baca Juga:Terduga Pembunuh Buruh Bangunan di RK Ilir Dibekuk
2. Luka tusuk beracun
Korban alami luka tusuk sebanyak dua mata luka. Yakni di bagian dada dan pinggul sebelah kiri. Dua mata luka itu tidaklah terlalu besar layaknya korban pembunuhan dengan tebasan senjata tajam. Bahkan, darah yang disebabkan tusukan sajam pelaku tidaklah banyak.
Polisi menyimpulkan, senjata tajam yang digunakan pelaku menghabisi nyawa buruh bangunan itu memiliki racun yang sangat kuat. Sehingga tidak membutuhkan luka yang parah guna membuat korban sekarat.
Kapolsek Banjarmasin Selatan Kompol H. Najamuddin Bustari mengungkapkan saja yang menewaskan Subhan, seorang buruh bangunan di gardu Paring Jalan RK Ilir RT07 Kelurahan Kelayan Selatan, Kecamatan Banjarmasin pada Sabtu (16/3) malam diduga mengandung racun.
Hal itu diketahui setelah pemeriksaan. Luka yang dialami korban tidak terlalu parah, karena sajam yang ditusukkan pelaku tidak terlalu dalam dan lukanya pun kecil seperti tertusuk paku.
Baca Juga:Gerindra Benarkan Polda Metro Jaya Tangkap Kerabat Jauh Prabowo
“Sebetulnya korban tidak disabet, tapi ditusukkan. Kalau disabetkan lukanya menyamping dan memanjang. Luka juga tidak terlalu besar ya, tapi diduga ada racun," kata Najamuddin kepada bakabar.com usai identifikasi korban dilokasi.
3. Pelaku Sempat Hubungi Ambulans
Saksi di lokasi kejadian menyebutkan. Usai melukai korban karena menolak saat disodori miras jenis aldo, pelaku terlihat panik. Sementara kedua rekannya yang ikut pesta miras memilih kabur.
Pada saat itu, saksi melihat pelaku menelepon seseorang yang diduga relawan untuk membawa ambulans ke lokasi kejadian.
"Saat korban tersungkur setelah ditusuk. Pelaku justru menelepon mobil ambulance untuk membawa korban ke rumah sakit. Setelah itu baru lah dia bukah (kabur,red)," ungkap saksi.
4. Pelaku Preman Kampung
Yadi, di mata saksi dan sejumlah kerabatnya dikenal sebagai preman yang ulahnya cukup meresahkan masyarakat. Tak segan ia berulah saat kondisi mabuk. Bahkan Setiap Sabtu malam atau malam Minggu, pelaku bersama teman-temannya kerap ‘gentayangan’ hingga membuat sejumlah warga jengah.
Baca Juga:Keponakan Prabowo Ditangkap Polisi? Ini Kata Polda Metro
"Pukul saja dia pak polisi jika tertangkap. Saya sebagai pamannya merasa malu dengan perbuatan Yadi ini. Sering berbuat onar kalau sudah mabuk," ungkap paman korban di Polsek Banjarmasin Selatan usai kejadian.
5. Pelaku Ditangkap Usai Bacok Korban
Kapolsek Banjarmasin Selatan Kompol H Najamuddin Buatari mengakui pelaku yang berusaha melarikan diri usai menghabisi nyawa korban, dengan sigap berhasil diamankan tanpa perlawanan oleh tim gabungan.
"Saat dalam pengejaran, kita sempat kecewa dengan ibu pelaku yang justru menyuruh dia untuk kabur usai kejadian. Namun berkat kegigihan anggota di lapangan, selang beberapa jam kemudian pelaku kita bekuk disalah satu rumah kerabatnya," beber Najamuddin.
Reporter: Eddy AndriyantoEditor: Ahmad Zainal Muttaqin