Kalsel

42 Tahun Tinggal di Bumi Jaya Pelaihari, Warga Transmigrasi Asal Boyolali Syukuran

apahabar.com, PELAIHARI – Desa Bumi Jaya Kecamatan Pelaihari merupakan kawasan transmigrasi tertua di Bumi Tuntung Pandang….

Featured-Image
Pertunjukan Barongsai warga Trans Boyolali di Bumi Jaya, Kecamantan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. Foto-apahabar.com/Ahc14.

bakabar.com, PELAIHARI - Desa Bumi Jaya Kecamatan Pelaihari merupakan kawasan transmigrasi tertua di Bumi Tuntung Pandang. Bahkan, usianya kini sudah menginjak 42 Tahun.

Di rentang waktu itu, sangat dirasakan bagi warga transmigran asal Boyolali, Jawa Tengah seperti apa menetap dan membaur bersama suku lain di sana.

Untuk mengenang kehadiran mereka itu ratusan warga Boyolali melakukan hajatan dengan berbagai kesenian memperingati 42 tahun kedatangan mereka menginjakkan kaki pertama kali di sana.

Dalam kegiatan itu, Warga menampilkan kesenian khas bagi adat Jawa. Ini sebagai ucap syukur kepada Allah SWT. Karena selama kurun waktu 42 tahun lamanya sebagai warga transmigran merasakan sebuah kedamaian, kesejehteraan bagi warga di alam Desa Bumi Jaya yang di anugerahi illahi.

Khususnya di lingkungan RT 1A, Desa Bumi Jaya, yang melaksanakan hajatan berupa pertunjukan kesenian kuda lumping, campur sari dan tari Singo Barong. Kegiatan ini digelar pertengahan Juni tadi.

Acara tersebut sebenarnya tidak semata hanya sebagai peringatan hijrahnya warga Boyolali ke Desa Bumi Jaya. Namun sekaligus syukuran atas keberhasilan panen padi belum lama tadi, atau dalam bahasa Jawa kegiatan ini disebut Sedekah Bumi.

"Setelah musim kemarau awal tahun lalu dan di lanjutkan dengan musim hujan serta tanam pertama, Alhamdulillah panen warga bisa berhasil berkat adanya perhatian dari Pemkab Tanah Laut,” ujar Kepala Desa Bumi, Jaya Mulyono ST.

Walau diakuinya untuk jenis tanaman perkebunan seperti karet masih sangat jauh dari harapan, namun ia berharap Pemerintah Daerah bisa memberikan solusi bagi petani karet agar bisa meningkatkan kesejehteraan petani.

Pertunjukan seni budaya pun sangat antusias di hadiri warga setempat. Mulai dari anak-anak, remaja hingga lanjut usia tidak ingin melewatkan gelaran yang dilaksanakan setahun sekali ini.

Sajian makanan pun di berikan kepada undangan, termasuk makanan ringan berbahan lokal seperti pisang, kacang tanah, ubi dan yang lainnya.

Mulyono menambahkan pada peringatan 42 tahun kedatangan warga transmigran dan sukuran pasca-panen juga di hadiri Camat Pelaihari Akhmad Nopriadi, jajaran Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (Distanholbun) Tala, Babinsa serta Bhabinkamtibmas.

Baca Juga:Heboh Hujan Es Guyur Pelaihari, Simak Penjelasan BMKG

Baca Juga: ASN Dishub Tanah Laut Jual Sabu

Reporter: Ahc14
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner