bakabar.com, BANJARMASIN – Sebanyak 41.044 kepala keluarga Banjarmasin masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT) yang dirilis Kementerian Sosial untuk kemudian diserahkan kepada pemerintah daerah guna dicocokan.
Dijelaskan Kepala Bidang Pengembangan Data dan Informasi Kesejahteraan Dinsos Banjarmasin, Nurhayani, pihaknya kemudian melakukan verifikasi data tersebut ke lapangan untuk mendapatkan kecocokan.
“Apakah data yang 41 ribu itu sudah cocok. Atau ada pengurangan setelah diverifikasi atau justru angkanya bertambah,” kata Nurhayani di sela kegiatan pendataan di lapangan bersama tim, Jumat (11/10) di Kelurahan Sungai Lulut.
Data BDT kemudian disampaikan ke tiap Ketua Rukun Tetangga (RT) untuk mencocokan. Apabila ada warga yang masuk dalam BDT ternyata sudah tidak lagi tergolong keluarga miskin, atau sudah meninggal bahkan ada yang pindah. Maka ketua RT boleh mengusulkan nama yang dapat menggantikannya.
“Di sini kami melakukan pencocokan terlebih dahulu, apakah dari 41 ribu masih tergolong miskin atau sudah tidak lagi. Nah, ketua RT juga diminta untuk mengusulkan nama-nama warganya yang dinilai layak mendapatkan bantuan atau tergolong miskin tetapi namanya belum masuk di BDT Kemensos,” jelas Nurhayani.
Dari situ pihaknya kemudian melakukan verifikasi kepada setiap warga yang telah diusulkan tadi, apakah memang layak atau tidak.
“Dari angka 41 ribu itu bisa saja bertambah karena adanya usulan dari RT atau berkurang karena warga yang termasuk BDT sudah tidak tergolong miskin lagi,” imbuhnya.
Sementara menurut Kasi Verifikasi data dan informasi Dinsos Banjarmasin, Risma Trisakti menerangkan, untuk menentukan warga itu termasuk golongan miskin atau tidaknya ada ranking dari 1 sampai 75 persen.
“Rata-rata warga Banjarmasin ada di kisaran 1 sampai dengan 40 persen,” kata Risma.
Sedangkan selebihnya Risma menyebut ada tiga golongan klasifikasi bagi warga untuk dikategorikan mendapat bantuan.
“Ada yang sangat miskin, cukup miskin, dan miskin. Itu dilihat dari seperti apa kehidupan warga tersebut. Apakah dia mempunyai rumah sendiri. Karena yang dilihat adalah seperti apa kehidupan warga tersebut saat dilakukan wawancara dan verifikasi secara langsung,” pungkasnya.
Baca Juga: Serius Berantas Narkoba, Pegawai Permasyarakatan Dites Urine
Baca Juga: DPRD Banjarmasin Janji Sidak Agen Elpiji Nakal
Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Muhammad Bulkini