bakabar.com, BANJARMASIN - Potret wajah dua tokoh besar Indonesia, H Agus Salim dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terlukis dengan sangat apik di atas canvas berukuran 60x60 sentimeter.
Dipajang pada dinding berkelir putih, dua lukisan itu merupakan karya perupa asal Kalimantan Selatan (Kalsel), Muslim Anang Abdullah yang dipamerkan di ruang galeri Dekorama, Jalan Kuripan, Banjarmasin Timur.
"Saya sangat mengagumi dua sosok ini. H Agus Salim dengan pemikirannya. Dan Gus Dur dengan humornya yang cerdas," kata Muslim Anang Abdullah ditemui, Kamis (14/12/2023).
Selain dua karya itu, dipamerkan juga lukisan yang diberi nama Saranjana. Didominasi cat berwarma biru, ini merupakan hasil eksplorasi imaji Muslim mengenai legenda urban tentang sebuah kota tak kasat mata yang ada di Kalsel.
"Ini hasil saat saya berkunjung ke Kotabaru beberapa tahun silam. Waktu itu, ada teman saya yang mengalami kejadian mistis. Lalu, apa yang dia ceritakan, saya coba tuangkan ke lukisan," ceritanya.
Berlangsung dari 14 - 17 Desember 2023, ada sebanyak 30 lukisan yang dipamerkan pada pameran tunggal Muslim Anang Abdullah bertajuk 'Magnet' ini. Semuanya dibuat di 2022 dan 2023, mayoritas bergaya impresionisme.
Muslim berharap, pameran lukisan yang digelar bisa menjadi daya tarik, serta pengalaman. Baik bagi para penikmat seni, maupun masyarakat umum di Kalsel.
"Sebab itulah, tajuk pameran ini saya sebut dengan Magnet," ujarnya.
Magnet diihat Muslim sebagai suatu benda yang unik. Tidak punya mesin atau bahan bakar, tapi bisa menggerakkan benda lainnya.
"Semoga pemeran ini, juga bisa menggerakkan rekan-rekan seniman untuk berpameran. Kemudian menggerakkan masyarakat umum untuk mengapresiasi," harapnya.
Sebagai gambaran, Muslim bukan orang baru di dunia seni rupa. Ia sudah melanglang buana. Kerap berpameran di berbagai daerah. Baik di dalam maupun luar Kalsel.
"Untuk khusus pameran tunggal, ini yang ketiga kalinya," beber pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Ikatan Pelukis Kalimantan Selatan (IPKS), itu.
Kurator seni, Badri Hurmansyah mengungkapkan, 30 lukisan yang dipamerkan ini merupakan hasil kurasi dari 100 lukisan lain milik Muslim Anang Abdullah.
Badri memandang, karya-karya Muslim Anang Abdullah mengandung pesan tentang kerinduan dan hasrat berkarya si perupa.
"Saya melihat, beliau ingin menyampaikan kerinduan dalam perasaannya," ucapnya.
Di sisi lain, ada yang unik dari gelaran pameran tunggal itu. Yakni, pemilihan tempat. Pameran, dilaksanakan di lantai atas sebuah toko bangunan.
Direktur Sales dan Marketing Dekorama, Andreas Hendra Utama mengatakan, pihaknya ingin agar Kota Banjarmasin bisa dikenal melalui seni dan budaya.
Apalagi menurutnya, karya yang ditampilkan tak kalah menarik bila dibandingkan dengan daerah lainnya.
Berkaca dari hal itu, ia pun lantas bersuka hati untuk menyediakan tempat bagi para perupa yang hendak berpameran.
"Dengan pameran kali ini, berarti adalah gelaran ketiga," ucapnya.
Lebih jauh, ia lantas berharap, bagi mereka atau pengusaha yang memiliki tempat atau ruang yang bisa dimanfaatkan untuk pamer karya, bersedia untuk dijadikan galeri.
Terpisah, Kepala Bidang Kebudayaan di Dinas Kebudayaan, Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjarmasin, Zulfaisal Putera, mengapresiasi kegiatan yang digelar.
Ia mengatakan, pameran tunggal ini merupakan bukti dan eksistensi perupa. Termasuk pemilihan tempat pameran.
"Kami mengapresiasi. Banyak orang yang tidak menduga, bahwa di sebuah toko bangunan ada galeri seni. Ini membuktikan bahwa lukisan bisa hadir di semua tempat," ujarnya.
Ia berhararap, ke depannya para seniman dan pengusaha bisa terus bekerja sama.
"Contoh, untuk penyediaan lokasi pameran tadi. Dan nanti kalau perlu, tidak hanya lukisan saja yang ditampilkan," sarannya.
"Ada suguhan lain, sehingga berbagai pengunjung yang datang juga bisa menikmati suguhan lain. Ada semacam kolaborasi. Menjadikan sebuah tempat menjadi wadah seni," tutupnya.