bakabar.com, BATULICIN – Sudah 30 tahun Jali berjualan apam. Karena pekerjaannya yang begitu melekat dengan dirinya, oleh teman-temannya ia mendapat tambahan gelar di belakang namanya.
“Panggil saya Jali Apam,” katanya, saat berbincang dengan bakabar.com.
Jali Apam tinggal di Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Pada Sabtu (08/02) sekira pukul 07.00, dia berangkat dari Barabai menuju Batulicin menggunakan mobil Colt L300. Dibandingkan lewat Banjarmasin, Jali lebih memilih melintasi jalur pegunungan Kandangan – Batulicin.
Jalur itu memang agak ekstrem. Dalam kondisi cuaca bagus, warga bisa menempuh jarak lebih cepat dibanding melalui jalur Banjarmasin. Tapi saat musim penghujan tiba, ruas jalan tersebut sering kali mengalami longsor.
“Tapi hari ini jalurnya aman,” kata Jali.
Setibanya di Batulicin pada pukul 13.00, Jali Apam langsung menuju ke kawasan Cappa Padang Batulicin. Ya, di sana memang sedang digelar acara Haul Haji Maming, tokoh dermawan yang sangat masyhur di Kota Batulicin.
Jali Apam tak pernah absen mengikuti Haul Haji Maming. Sejak haul pertama 4 tahun lalu, dia sudah berjualan apam Barabai. Pun begitu dengan Haul Haji Maming tahun-tahun berikutnya.
Hari ini, Jali membawa 300 bungkus apam Barabai yang dibungkus menggunakan daun pisang. Apam itu ia buat sendiri di rumahnya. Selain menjual apam, Jali juga membawa dodol asli Kandangan.
“Apam ini saya bikin sendiri,” kata Jali yang mengenakan kaos biru muda dan peci warna hijau.
Saat di panggung besar, orang-orang sedang membaca tahlil, Jali masih asyik melayani pembeli. Dia terlihat ramah. Satu bungkus apam ia jual Rp 10 ribu. Biasanya, ratusan bungkus apam ludes dalam satu malam.
Selain Jali, masih banyak warga Barabai lainnya yang menjual apam pada Haul Haji Maming. Sama seperti Jali, beberapa di antaranya juga tiba pada Sabtu sore. Mereka rata-rata menggunakan Colt L300 dan memilih jalur Kandangan – Batulicin.
“Saya tadi lewat Kandangan. Hari ini bawa 3 keranjang apam,” kata Acil Isna.
Haul Haji Maming memang menjadi momen berkah untuk para pedagang. Tak hanya pedagang apam dan dodol, banyak pedagang minuman, pakaian, dan poster-poster ulama yang memadati lokasi haul.
Ibad misalnya. Dia sengaja datang ke lokasi haul untuk berjualan poster beberapa ulama. Ada poster Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, Syekh Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul dan sejumlah ulama lainnya.
Rangkaian Haul Haji Maming bin Rahing dimulai dengan salat magrib berjemaah yang dipimpin oleh Tuan Guru Fadlan. Kemudian dilanjutkan dengan salat hajat dipimpin oleh Tuan Guru Gafar.
Setelah melaksanakan salat hajat, acara kemudian dilanjutkan dengan doa haul dan tahlil, salat isya berjemaah, lalu dilanjutkan dengan pembukaan puncak Haul Haji Maming ke-4.
Baca Juga: Ribuan Jemaah Haul Haji Maming Ikut Salat Magrib Berjemaah
Baca Juga: Haul Haji Maming, Panitia Siapkan 20 Ribu Nasi Kotak
Baca Juga: Dampingi Cuncung, Tuan Guru Saifuddin Zuhri Berdoa di Makam Haji Maming
Baca Juga: Pejuang Banjar, Pangeran Hidayatullah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Editor: Puja Mandela