bakabar.com, JAKARTA - Mahkota, lirik lagu, baju konser kesayangan sampai piano kesayangan Freddie Mercury dipamerkan sebelum dilelang.
Hampir 30 ribu benda-benda milik pentolan Queen, Freddie Mercury, akan dijual. Benda-benda tersebut dipamerkan dulu sebelum dilelang.
Mulai dari pakaian, lembar kertas berisi lirik lagu Queen yang ditulis sendiri oleh Freddie Mercury, mahkota, sampai piano kesayangannya. Piano dengan pernis hitam mengkilat itu adalah salah satu benda bersejarah dalam perjalanan karier FreddieMercury dan Queen. Di piano itu ia menciptakan nada untuk lagu-lagu hits Queen, termasuk Bhohemian Rhapsody.
Baby grand piano Yamaha itu sudah terpajang di rumah lelang Sotheby's di London. Seluruh benda milik Freddie yang pernah menemani perjalanan hidupnya akan dijual kepada publik. Pihak rumah lelang Sotheby's mengizinkan publik melihat pameran benda-benda kesayangan Freddie Mercury itu secara gratis.
Pameran gratis ini menyatukan benda-benda dari dunia pribadi dan dunia publik Freddie Mercury. Mulai dari piringan emas dan platinumnya, kostum panggung yang unik dan mewah hingga foto polaroid pribadi, botol minum, sampai papan scrabble yang selalu menemani perjalanan sang bintang dalam rangkaian tur.
“Freddie adalah seorang penimbun, dia tidak membuang apa pun,” kata Thomas Williams, Direktur Sotheby's, seperti dikutip dari The Telegraph, Sabtu (5/8).
"Harta miliknya memberi kita pandangan 360 derajat yang luar biasa tentang pria itu, dari masa kecilnya hingga kematiannya," ujarnya menambahkan.
Freddie Mercury meninggal pada tahun 1991 di usia 45 tahun, hanya 24 jam setelah mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa dia menderita AIDS dan meminta para penggemarnya untuk bergabung dan "berperang melawan penyakit yang mengerikan ini".
Baca Juga: Menyusuri Sejarah Industri Musik Indonesia di Lokananta
Freddie meninggalkan rumahnya di Kensington, Garden Lodge, berikut seluruh isinya kepada Mary Austin, salah satu teman terdekat dan sangat ia percaya. Kini, 32 tahun setelah kematiannya, Austin memutuskan untuk menjual semuanya.
William memperkirakan, harga barang-barang tersebut akan sangat bervariasi. Sebuah ornamen China diperkirakan akan terjual dengan harga sekitar 20 Euro atau sekitar Rp350 ribu, sedangkan baby grand piano diperkirakan akan terjual dengan harga 3 juta Euro atau sekitar Rp50 miliar. Pihak Sotheby's menghitung, total harga lelang bisa mencapai 7,6 juta Euro atau sekitar Rp128 miliar.
"Tetapi kemungkinan banyak orang akan memilih menawar benda-benda kecil milik Freddie", kata Williams memprediksi.
Pameran dengan Tema Khusus
Pameran ini diatur secara tematis di 15 galeri Sotheby's. Satu ruangan dikhususkan untuk minat dan hasrat Mercury pada seni dan benda Jepang, yang secara rutin ia kumpulkan selama tujuh kunjungan ke negara tersebut.
“Dia jatuh cinta dengan negara dan budayanya, dan itu memiliki pengaruh yang jelas pada seni panggungnya. Ada aliran antara seni yang dia kumpulkan dan seni yang dia ciptakan,” kata Williams menjelaskan.
Di Garden Lodge, ruang tamu khusus bergaya Jepang adalah tempat perlindungan pribadinya. Ada kotak penyimpanan, perangkat minum teh, dan vas yang dihiasi ikan koi di antara barang-barang yang dipajang di lemari. Mercury mengumpulkan sekitar 50 kimono sutra, beberapa di antaranya merupakan bagian dari kostum panggungnya.
Untuk memunculkan suasana sebagaimana adanya ketika Freddy masih hidup, Sotheby's mendesain sebuah ruangan lain mirip ruang makan Garden Lodge di mana Freddie Mercury biasa mengadakan pesta makan malam reguler.
Desain dilengkapi dengan buku khusus bersampul kulit dan berlapis emas yang memuat nama tamu, menu, dan kode pakaian (dress code) yang disampaikan pada para tamu.
Baca Juga: Sound of Metal: Antara Musik, Kesunyian dan Amarah
“Très casuelle” bisa menjadi salah satu contoh tema. Pesta di malam yang lainnya bisa bertema kari, untuk mengingat kembali masa kecil Mercury di Zanzibar dan Mumbai. Sementara perayaan ulang tahun dan Natal dirayakan secara luar biasa di ruang makan dengan warna khas kuning cerah yang mengkilap.
“Freddie adalah penghibur yang hebat, tidak hanya di atas panggung, tetapi juga di pesta makan malam dan pertemuan undangannya yang luar biasa,” kata Williams.
Pecinta Kucing
Pameran barang tersebut juga membuka cerita baru tentang kecintaan Freddie Mercury terhadap kucing. Koleksi benda-benda bertema kucing miliknya tersebar dalam berbagai bentuk.
Mulai dari benda dengan ornamen kucing, T-shirt, dan barang-barang lain yang memberi penghormatan pada enam kucing miliknya.
“Dia benar-benar menuruti obsesinya terhadap kucing,” kata Williams.
Salah satu foto polaroid Freddie dengan seekor kucingnya dipangkuannya termasuk di antara kumpulan foto pribadi, yang akan dijual sebagai satu lot, yang menunjukkan "momen yang benar-benar jujur ââdan intim".
Sepasang polaroid lainnya menunjukkan bintang itu duduk di depan makanan yang sangat besar, dan satu foto yang diambil tidak lama kemudian menunjukkan piringnya kosong.
Nyaris semua benda yang dijual memiliki peran penting dalam perjalanan hidup Freddie yang penuh lika liku. Termasuk di antaranya sebuah jukebox Wurlitzer 1941 dengan warna-warni yang menyala.
Benda ini mewakili hidup Freddie yang penuh detak, dan ditempatkan khusus di Garden Lodge. Freddie kerap memutar lagu-lagu favoritnya, termasuk Hallelujah I Love Her So oleh Ray Charles dan Rip It Up oleh Little Richard menggunakan jukebox tersebut.
Rasa senang dan glamor Freddie Mercury sangat tampak melalui berbagai benda yang ia koleksi.
"Saya suka dikelilingi oleh hal-hal indah, bahkan kekacauan yang indah," demikian ia sampaikan dalam buku Freddie Mercury: A Life, In His Own Words.
Sebagian hasil penjualan barang-barang milik Freddie akan disumbangkan ke Phoenix Trust dan Elton John Aids Foundation.