bakabar.com, BANJARBARU – Sebanyak 24 ribu siswa SMA/SMK di Kalimantan Selatan mendapat bantuan paket internet untuk mendukung pembelajaran selama masa pandemi Covid-19.
Penyerahan diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, di Gedung Idham Chalid Banjarbaru, Senin (21/9) siang.
“Tentu kita ingin mencerdaskan anak-anak bangsa kita yang hari ini terhalang tidak bisa menjalankan pembelajaran pendidikan di sekolah,” ucap Sahbirin usai menyerahkan bantuan kepada perwakilan siswa dari SMKN 1 Martapura
Pandemi Covid-19, ujarnya, tak hanya berdampak pada sektor kesehatan dan ekonomi saja, tetapi termasuk dunia pendidikan di seluruh Indonesia. Melalui bantuan ini, Paman Birin berharap tantangan tersebut dapat dijalani oleh seluruh peserta didik.
“Yang jelas tetap bisa melaksanakan pembelajaran walaupun tidak berkumpul dalam suatu ruangan dan berjalan sebagaimana biasanya. Kita berharap semoga Covid-19 segera berlalu,” pungkas Paman Birin.
Bantuan paket internet akan disalurkan selama 3 bulan hingga Desember mendatang. Dengan rincian kuota 9 Gb atau Rp90 ribu per bulan diberikan untuk setiap peserta didik yang telah didata dari 13 kabupaten/kota se-Kalsel.
“Dalam pelaksanaannya BTIKP (balai teknologi informasi komunikasi pendidikan) bekerja sama dengan Telkomsel yang akan menyediakan bantuan internet gratis ini. Ini adalah bukti kepedulian Gubernur terhadap dunia pendidikan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kalsel, Yusuf Effendi di tempat yang sama.
Apabila kasus Covid-19 di Kalsel melandai, tidak menutup kemungkinan sistem pembelajaran akan kembali seperti semula. Namun untuk saat ini, pihaknya dengan tegas tetap menjalankan sistem daring untuk menghindari adanya kluster baru dari sekolah
Salah satu siswa, Alma Aulia Alya, mengaku senang akan paket internet gratis ini. Bantuan tersebut ujarnya dapat meringankan biaya untuk membeli kuota internet yang digunakannya selama masa pembelajaran.
“Sangat bermanfaat, karena setiap bulannya saya menghabiskan hingga 5 GB kuota untuk belajar daring, ” ucap siswi asal SMKN 1 Martapura ini.
Meski mengaku terkendala dengan sistem ini, dia berharap masa pandemi Covid-19 segera usai. Sehingga pembelajaran kembali dilaksanakan di sekolah seperti biasa.
“Menurut saya memang kurang efektif, karena kalau tidak paham susah nanyanya. Tugas biasanya diberikan di google classroom. Semoga Covid-19 segera berlalu biar bisa belajar offline,” tandasnya.