Hari Bersejarah

24 Januari Hari Pendidikan Internasional: Pendidikan adalah Hak!

Hari Pendidikan Internasional diperingati tiap 24 Januari. Bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan di seluruh masyarakat.

Featured-Image
24 Januari diperignati sebagai Hari Pendidikan Internasional, Gaungkan Pentingnya Akses Pendidikan dan Perdamaian Dunia Berkelanjutan. Foto: Shutter Stock

bakabar.com, JAKARTA - Hari Pendidikan Internasional diperingati tiap 24 Januari. Bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan di seluruh masyarakat.

Pendidikan menjadi satu hak yang harus didapatkan seorang anak, hal ini turut menjadi satu langkah bagi negara untuk memberikan pendidikan yang layak bagi masyarakatnya.

Memasuki tahun keenam dari International Day of Education, UNESCO turut menyoroti situasi anak-anak yang tidak bersekolah karena tinggal di negara terbelakang dan terpinggirkan.

Melalui diskusi panjang yang terjadi pada Desember 2018, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 24 Januari sebagai Hari Pendidikan Internasional guna merayakan dan merefleksikan pembelajaran dan pembangunan perdamaian.

Dari data statistik UNESCO, diperkirakan 258 juta anak tidak bersekolah. Hal ini turut menjadi seruan mengajak masyarakat dan pembuat kebijakan mengambil langkah tegas memastikan pendidikan pada anak-anak.

Ilustrasi Hari Pendidikan Internasional. Foto: Antara
Ilustrasi Hari Pendidikan Internasional. Foto: Antara

Melansir Save the Children, Rabu (24/1), Hari Pendidikan Internasional 2024 mengusung tema 'learning for lasting peace' yang diartikan sebagai belajar guna perdamaian yang abadi.

Hal ini disebabkan masih banyak manusia yang tinggal di wilayah konflik, sehingga diharapkan dapat menjangkau anak-anak yang kehilangna waktu pembelajaran dan pendidikan yang terampas akibat perperangan.

UNESCO turut melakukan dialog mengenai Hari Pendidikan Internasional untuk perdamaian yang diselenggarakan pada 24 Januari 2024, di Markas Besar PBB di New York City.

Hari ini turut dihadiri negara anggota, badan PBB, LSM yang terafiliasi dengan PBB dengan komitmen pendidikan dan perdamaian, guru dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya, serta generasi muda.

Selain UNESCO, acara ini turut berkolaborasi bersama Group of Friends on Lifelong Learning and Inclusion yang juga memiliki hubungan erat dengan Sekertariat PBB.

Hari ini turut digunakan untuk advokasi akses pendidikan yang berkualitas, khususnya pendidikan usia dini untuk semua anak. Serta mendengarkan pendapat anak-anak mengenai bagaimana pendidikan yang baik dan layak dilakukan.

Di Indonesia sendiri, meski pendidikan sudah tercakup dengan baik, masih banyak daerah-daerah yang memiliki keterbatasan dalam akses pendidikan. Hal ini turut menjadi satu kajian yang banyak didiskusikan para Capres dan Cawapres dalam kampanye tahun ini.

Tokoh-tokoh sejarah yang menyuarakan pendidikan di Indonesia sangat banyak, sebut saja Ki Hajar Dewantara, Raden Ajeng Kartini, Raden Dewi Sartika, Dokter Wahidin Sudirohusodo, Abdul Muis, dan masih banyak lagi.

Bahkan hingga saat ini, banyak masyarakat dan lembaga-lembaga yang turut memberikan kemudahan untuk mengakses pendidikan bagi mereka yang membutuhkan.

Editor
Komentar
Banner
Banner