Kalsel

2 Warga Banjarbaru Positif DBD, Dinkes Lakukan Penyelidikan Epidemiologi

apahabar.com, BANJARBARU – Dua warga di Banjarbaru positif terserang demam berdarah dengue atau DBD. Dinas kesehatan…

Featured-Image
Ilustrasi.Foto-trubus.id

bakabar.com, BANJARBARU - Dua warga di Banjarbaru positif terserang demam berdarah dengue atau DBD. Dinas kesehatan setempat lakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) ke lapangan.

img

Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru, Rizana Mirza kepada bakabar.com, Senin (20/1) pagi.Foto-bakabar.com/Nurul Mufidah

“Ya berdasarkan data yang masuk sudah ada 2 orang yang positif DBD,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru, Rizana Mirza kepadabakabar.com, Senin (20/1) pagi.

Kedua orang tersebut diketahui bertempat tinggal di Guntung Manggis dan Landasan Ulin, Banjararu.

“Keduanya terserang pada pekan kedua Januari ini. Dan kami sampai sekarang masih lakukan PE,” bebernya.

Seperti diketahui, PE sendiri merupakan kegiatan yang bertujuan mengatasi masalah kesehatan, contohnya menanggulangi penyakit menular yang sedang terjadi di masyarakat, yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Hasil PE belum lengkap sekarang. Karena luasnya cakupan daerah yang harus disasar. 100 Meter kiri kanan dan muka belakang dari rumah penderita DBD harus disasar juga,” jelasnya.

Dikatakannya, hal itu dilakukan untuk melihat apakah ada jentik nyamuk dan apakah juga ada orang disekitar yang mengalami demam juga hal lainnya.

“Dan belum tentu setiap rumah yang disasar ada orangnya didalam dan mengizinkan masuk ke rumahnya,” terangnya.

Meski hal tersebut menjadi kendala bagi petugas yang melakukan PE, namun ia mengungkapkan hasil sementara dari PE yang telah dilakukan.

“Disekitar rumah salah satu penderita tidak ada yang sakit panas dan jentik negatif. Didapat keterangan beberapa hari sebelum sakit yang bersangkutan berada di Banjarmasin,” ungkapnya.

Sedangkan, lanjut Rizana, untuk penderita satunya lagi diketahui sebelum sakit berada di Bogor selama 4 hari dan 5 hari di Jakarta.

“Jadi penularannya kemungkinan dari daerah lain. Tapi kita tetap waspada untuk wilayah kita sendiri,” imbuhnya.

Namun apabila nantinya ditemukan jentik, maka Dinkes akan segera lakukan tindakan.

“Kalau ditemukan banyak jentiknya dan ada data dukung lainnya maka akan dilakukan penyuluhan, pembagian bubuk Abate, terakhir dilakukan fogging atau pengasapan,” tegasnya.

Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Banjarbaru agar menjaga kebersihan lingkungan dari sekarang.

Selain itu juga lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3 M Plus yaitu Menguras, Menutup dan Mendaur ulang barang-barang bekas.

“Plusnya tidur dengan kelambu, memakai option anti nyamuk dsb. Melakukan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Apabila ada anggota keluarga yang panas untuk segera dibawa ke sarana kesehatan yang ada,” paparnya.

Terakhir ia meminta agar masyarakat mau menghidupkan kembali Gerakan Masyarakat (GERMAS) untuk Hidup Sehat dan Jumat Bersih di lingkungan masing-masing.

“Mudah-mudahan semua RT atau RW di Banjarbaru dapat berperan menggerakkan warganya untuk bergotong royong membersihkan lingkungan sekitarnya yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” harapnya.

“Juga dihidupkan lagi Gerakan Masyarakat dan Jumat Bersih dilingkungan masing-masing,” pungkasnya.

Baca Juga: Biadab, Seorang Kakek 5 Kali Setubuhi Anak 10 Tahun

Baca Juga: Pelajar Sekolah Dasar di Tanbu Meninggal, Diduga karena DBD

Reporter: Nurul MufidahEditor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner