Banjarmasin Hits

2 Tahun Masa Kepemimpinan Ibnu-Ariffin, Sederet PR Masih Menanti!

Selama 2 tahun memimpin Banjarmasin, Wali Kota Ibnu Sina dan Wakilnya Ariffin Noor masih memiliki sederet pekerjaan rumah (PR). 

Featured-Image
Ibnu Sina Ariffin Noor. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Selama 2 tahun memimpin Banjarmasin, Wali Kota Ibnu Sina dan Wakilnya Ariffin Noor masih memiliki sederet pekerjaan rumah (PR). 

Kendati demikian, Ariffin mengklaim telah menyelesaikan 60 persen visi dan misi pembangunan.

"Yang masih tersisa cukup banyak, yakni pembenahan wilayah kumuh, pembenahan kawasan di pinggiran sungai, juga penataan sungai-sungai kita,” ucap Ariffin usai kegiatan 'Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan Ibnu Sina dan Ariffin Noor' di Kampung Ketupat, Jalan Sungai Baru, Banjarmasin, Jumat (23/6).

"Begitu juga penataan jalan, penataan sekolah-sekolah, kalau memang perlu pembenahan, peningkatan PAD. Kemudian persoalan sampah dan limbah," sambungnya. 

Ia berharap selalu mendapat dukungan dari semua sektor pemerintahan dan doa dari masyarakat agar bisa menyelesaikan pekerjaan rumah hingga akhir masa jabatan.

Lantas apa yang dinilai urgen?

Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin, Afrizaldi lebih menitikberatkan soal pembenahan sungai. 

Karena menurutnya, sehebat apapun pembangunan apabila permasalahan sungai tidak diselesaikan maka sampai kapanpun Banjarmasin akan selalu diterpa banjir rob.

Bagaimana tidak, berbagai pembangunan infrastruktur dilakukan, apabila tidak memiliki pembuangan atau drainase yang memadai maka saat terjadi pasang air sungai akan tetap membanjiri Banjarmasin.

“Ke mana drainasenya membuang air kalau drainase itu sendiri terendam. Artinya kalau kita lihat drainase sendiri tidak berfungsi karena sungainya tidak dinormalisasi dengan benar,” katanya. 

Berdasarkan penelitian, ujar dia, bukan debit air bertambah melainkan sungai yang berkurang.

“Sungai kita ini kan sudah mulai terjadi pendangkalan, kemudian drainasenya yang berkurang karena sudah dibangun berbagai macam bangunan baik kantor maupun perumahan,” ungkapnya.

“Jadi sebenarnya jumlah debit air itu setiap tahun itu sama, karena kita ini kan di daerah rawa. Yang berkurang itu adalah daerah serapan airnya, drainase dan sungainya,” lanjutnya. 

Sehingga menurut anggota DPRD Banjarmasin dari Fraksi PAN ini, yang menjadi permasalahan besar di Banjarmasin yakni permasalahan persampahan dan sistem drainase.

“Jadi sehebat apapun pembangunan yang dilakukan, ujung-ujungnya kota kita ini kembali lagi penuh dengan sampah dan banjir,” bebernya. 

Meski begitu, ia menilai permasalahan itu tidak bisa hanya dikerjakan Dinas Lingkungan Hidup.

Melainkan kerja dari banyak SKPD seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) hingga Dinas Pendidikan (Disdik) sebagai ruang edukasi.

“Kalau permasalahan sungai ini bisa diselesaikan, maka 50 persen permasalahan di Banjarmasin sudah bisa diselesaikan,” sebutnya. 

Lantas bagaimana cara yang tepat agar permasalahan ini bisa tertanggulangi?

Afrizal mengatakan peran semua semua pihak sangat diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. 

“Solusinya tentu memberikan anggaran yang serius terhadap pengelolaan sungai. Jadi harus serius dalam melakukan pengerukan maupun pelebaran sungai untuk mengatasi pendangkalan itu tadi,” bebernya.

Selain itu, kendala lain untuk melakukan normalisasi sungai tersebut yakni banyaknya bangunan atau rumah yang memakan badan sungai.

Untuk itu menurutnya, bangunan atau rumah tersebut harus ditertinkan terlebih dahulu.

“Jadi rumah-rumah ini harus kita tertibkan dulu, baru nanti kita maksimalkan kerjanya untuk normalisasi sungai tersebut,” tutupnya. 

Editor


Komentar
Banner
Banner