bakabar.com, BANDUNG – Masyarakat memadati kawasan Legian, Badung, Sabtu (12/10).
Mereka umumnya keluarga korban dan para penyintas tragedi Bom Bali.
Mereka berkumpul di Monumen Bom Bali untuk mengenang para korban tragedi kelam 17 tahun lalu.
“Kami setiap tahun datang ke sini untuk mengenang anak dan menantu saya yang menjadi korban dari peristiwa Bom Bali,” ujar warga negara Jepang, Takako Suzuki, dikutip dari Antara.
Takako merupakan ibu dari Kosuke Suzuki yang bersama istrinya, Yuka Suzuki menjadi korban tewas dalam tragedi yang merenggut 202 jiwa itu.
Peristiwa tersebut terjadi pada 17 tahun yang lalu. Namun ia mengaku masih merasakan kesedihan yang mendalam.
“Harapan kami dan juga menjadi harapan semua orang di dunia agar tidak terjadi peristiwa terorisme seperti ini lagi,” katanya.
Senada dengan Takako, Konsul Jenderal Jepang di Denpasar, Hirohisa Chiba, juga berharap peristiwa terorisme seperti tragedi bom Bali itu tidak akan terjadi kembali.
Ia juga berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan Bali dan seluruh masyarakat yang telah membantu para keluarga korban.
“Saya harap semua manusia di dunia hidup dalam damai. Perdamaian itu sangat penting,” ujarnya.
Dalam peringatan tersebut, sejak pagi tadi keluarga korban mulai berdatangan untuk berdoa dan meletakkan karangan bunga.
Pada malam hari, diisi dengan doa bersama, renungan, penyalaan lilin dan tabur bunga di sekitaran monumen.
Baca Juga:Berkaca dari Kasus Kendari, Prajurit Wajib Kendalikan Jari
Baca Juga:La Nyalla: Mana Ada Orang Mau Direkayasa untuk Ditikam
Editor: Fariz Fadhillah