bakabar.com, JAKARTA – Masalah kaki merupakan keluhan yang cukup umum ditemukan di antara penyandang diabetes. Bagaimana cara mengenalinya?
Secara umum, masalah pada kaki pada pengidap diabetes disebabkan oleh tak terkontrolnya kadar gula darah dalam jangka panjang. Kadar gula darah yang terus-menerus tinggi, bisa menyebabkan kerusakan pada saraf dan pembuluh darah di kaki.
Kerusakan saraf ini dikenal sebagai neuropati diabetik. Neuropati diabetik bisa membuat diabetesi tak merasakan sakit atau kebas di area kaki.
Hal ini akan membuat mereka sulit untuk menyadari adanya luka pada kaki. Luka pada kaki yang terabaikan bisa berujung pada infeksi dan bahkan kematian jaringan atau gangren. Bila gangren terjadi, pengidap kencing manis mungkin akan membutuhkan amputasi.
Diabetes.co.uk mengidentifikasi ada 15 tanda yang patut diwaspadai oleh diabetesi. Alasannya, tanda-tanda tersebut kemungkinan berkaitan dengan adanya kerusakan atau masalah yang terjadi pada kaki akibat diabetes. Berikut ini adalah 15 tanda tersebut:
1. Muncul luka: goresan, terbakar, atau lepuh
2. Nyeri pada kaki
3. Rasa seperti kesemutan atau tertusuk duri
4. Sensasi terbakar
5. Kaki hangat atau panas
6. Kaki dingin
7. Kebas
8. Bengkak
9. Kulit kaki kering atau pecah-pecah
10. Spot yang keras pada kaki
11. Kutil dan jamur
12. Perubahan warna
13. Perubahan bentuk kaki
14. Perubahan kuku kaki
15. Perubahan bau
Menurut Diabetes.co.uk, kebas pada kaki bisa mengindikasikan bahwa kadar gula darah yang tinggi sudah memengaruhi sirkulasi darah. Seperti diketahui, kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan terbentuknya deposit lemak di pembuluh darah.
Deposit lemak ini bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mengeras, sehingga mengurangi aliran darah. Kebas pada kaki juga bisa menjadi pertanda adanya kerusakan saraf di kaki atau neuropati diabetik.
Berkaitan dengan hal ini, Mayo Clinic menganjurkan pengidap diabetes untuk memeriksakan kaki mereka setidaknya satu tahun sekali ke dokter. Kaki yang terasa dingin di tengah cuaca yang tidak dingin bisa menandakan sirkulasi darah yang buruk. Biasanya, kondisi ini juga disertai dengan berkurangnya rambut yang tumbuh di kaki.
Seperti dilansir Express, Jumat (5/8/2022), perubahan warna pada kaki bisa mengindikasikan bahwa kerusakan pada kaki sudah terjadi. Perubahan ini bisa berupa warna kulit di kaki menjadi kemerahan, kekuningan, pucat, kebiruan, atau lebih gelap.
Kulit yang kering dan pecah-pecah juga disebabkan oleh neuropati diabetik. Tanda ini menyiratkan bahwa saraf-saraf tak bekerja dengan optimal untuk memberitahu otak bahwa kaki membutuhkan hidrasi.
Bila kuku kaki tumbuh secara lambat atau tampak rapuh, itu bisa jadi pertanda penyakit arteri perifer. Perlu diketahui bahwa penyakit arteri perifer bisa disebabkan oleh kolesterol tinggi, bukan hanya diabetes.